jpnn.com, JAKARTA - Unit Kerja Presiden bidang Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP-PIP) diharapkan tidak bekerja seperti Badan Pembina Pendidikan Pelaksanaan Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (BP7) yang ada di masa Orde Baru.
Menurut Ketua Umum Kebangkitan Indonesia Baru (KIB) Reinhard Parapat, UKP-PIP harus dapat lebih membumi sehingga dapat mentransformasi cara berpikir para pendiri bangsa yang senantiasa mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
BACA JUGA: Pendekatan UKP PIP Sebaiknya Tidak Bersifat Akademis
"Tim ini juga harus bekerja cepat melakukan implementasi bukan hanya di kelas-kelas, tapi di kehidupan sehari-hari masyarakat," ujar Reinhard di Jakarta, Minggu (18/6).
Reinhard kemudian mencontohkan langkah Presiden Joko Widodo yang melakukan pemerataan dengan membangun jalan dan meminta harga bahan bakar minyak (BBM) di Papua sama seperti di Pulau Jawa.
BACA JUGA: Teras Narang Ingatkan Pesan Bung Karno Tentang Keberagaman
"Itu merupakan contoh nyata, karena selama Indonesia merdeka, Papua baru merasakan sila kelima Pancasila, keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Karena presiden menyadari Indonesia tanpa Pancasila is nothing," ucap Reinhard.
Menurut Reinhard, para pejabat hingga lurah, perlu mengikuti langkah presiden. Dengan demikian masyarakat bisa melihat contoh nyata dari pengamalan nilai-nilai Pancasila yang sebenarnya.
BACA JUGA: 29 PTN Bersepakat Jaga Pancasila dan NKRI
"Termasuk mahasiswa, kelompok masyarakat bersama-sama melihat perbedaan bukan sebagai ancaman, tapi kekayaan dan kekuatan. Saya kira untuk inilah UKP PIP hadir agar dapat menggerakkan semua elemen benar-benar menghayati nilai-nilai Pancasila yang sebenarnya," kata Reinhard. (gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Zulkifli Hasan Optimistis Generasi Muda Indonesia Mampu Bersaing
Redaktur & Reporter : Ken Girsang