Ukraina Dihujani Bom, Turki Kebanjiran Duit Rusia

Selasa, 29 Maret 2022 – 11:18 WIB
Ibrahim Babacan salah satu bos properti Turki yang menikmati lonjakan pendapatan sejak Rusia menginvasi Ukraina. Foto: REUTERS/Murad Sezer

jpnn.com, ISTANBUL - Perang Rusia versus Ukraina rupanya membawa keuntungan luar biasa bagi ekonomi Turki.

Ya, di saat warga Ukraina berlindung dari hujan bom Rusia, pengusaha properti Turki justru kebanjiran duit dari Negeri Beruang Merah tersebut.

BACA JUGA: Rusia Masih Terus Membombardir, Sementara Bantuan Kemanusiaan ke Ukraina Berkurang

"Kami menjual tujuh hingga delapan unit ke Rusia setiap hari," kata Gul Gul, salah satu pendiri perusahaan real estat Golden Sign di Istanbul.

"Mereka membeli secara tunai, mereka membuka rekening bank di Turki atau mereka membawa emas."

BACA JUGA: Jangankan Militer Ukraina, Lawan Mulut Presiden Zelensky Saja Rusia Kewalahan

Seperti diketahui, sanksi yang dijatuhkan sejak invasi 24 Februari termasuk pengecualian Rusia dari sistem perbankan SWIFT, dan penargetan individu seperti oligarki yang dianggap dekat dengan Putin.

Meski mengecam invasi terhadap Ukraina, Turki mengkritik sanksi ekonomi yang dijatuhkan Barat kepada Rusia.

BACA JUGA: Pisah dari Ukraina, Republik Luhansk Gelar Referendum untuk Gabung Rusia

Bukan kebetulan, Rusia adalah salah satu mitra ekonomi terpenting rezim Recep Tayyip Erdogan.

Selain mempertahankan hubungan dagang, Turki juga masih membuka pintu untuk penerbangan dari Rusia, celah yang dapat dimanfaatkan untuk membawa uang keluar dari negara tersebut.

"Mereka adalah orang Rusia yang kaya tetapi bukan oligarki," kata Gul dari Golden Sign, satu dari selusin perusahaan real estate yang diwawancarai oleh Reuters.

"Mereka menemukan cara untuk membawa uang mereka ke Turki."

"Ada pelanggan yang membeli tiga sampai lima flat," tambah Gul.

Warga Rusia memborong properti di Turki bukanlah hal baru. Mereka tercatat sebagai WN asing pemilik properti terbanyak ketiga, di belakang orang Iran dan Irak.

Namun para pemain real estat mengatakan ada lonjakan permintaan dalam beberapa pekan terakhir.

Biro statistik Turki mencatat warga Rusia membeli 509 rumah pada Februari, hampir dua kali lipat lebih banyak dari jumlah yang mereka ambil tahun lalu.

Seperti diketahui, Putin memerintahkan pasukannya menyerbu Ukraina pada 24 Februari lalu.

Agen real estat Turki meyakini permintaan dari warga Rusia masih akan bertambah seiring makin ketatnya sanksi Barat ditambah kondisi global yang berangsur pulih dari pandemi Covid-19.

Ibrahim Babacan, pemilik perusahaan properti di Istanbul yang menjadikan warga asing sebagai target utama, mengatakan di masa lalu banyak orang Rusia ingin tinggal di resor seperti kawasan Mediterania Antalya.

Sekarang mereka membeli apartemen di Istanbul untuk menginvestasikan uang mereka. (ant/dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler