Rusia Masih Terus Membombardir, Sementara Bantuan Kemanusiaan ke Ukraina Berkurang

Senin, 28 Maret 2022 – 13:23 WIB
Arsip - Seorang wanita bereaksi ketika berbicara di dekat sebuah blok apartemen yang hancur selama konflik Ukraina-Rusia di kota pelabuhan Mariupol yang terkepung, Ukraina, 17 Maret 2022. (ANTARA/Reuters/Alexander Ermochenko/as)

jpnn.com, UKRAINA - Pengeboman yang dilakukan Rusia intens terjadi, sementara bantuan kemanusiaan yang mengalir ke Ukraina mulai berkurang.

Hal tersebut diketahui sebagaimana penjelasan dari Wakil Menteri Kesehatan Ukraina Oleksii Iaremenko, Minggu (27/3) waktu setempat.

BACA JUGA: Presiden Turki Berbicara dengan Vladimir Putin tentang Hal Penting, Simak

Iaremenko secara khusus tetap menyatakan terima kasih kepada komunitas internasional atas bantuan yang diberikan sejauh ini.

Dia menyatakan itu saat berbicara di gudang kargo dekat bandara Chopin, Warsawa, Polandia, selama pengiriman peralatan medis yang difasilitasi oleh badan amal Direct Relief.

BACA JUGA: Rusia Otoriter Terhadap Media yang Menayangkan Wawancara dengan Presiden Ukraina

Pengiriman bantuan untuk Ukraina mencakup berbagai barang, mulai dari tempat tidur besi, kain kasa, hingga inhaler asma dan konsentrator oksigen.

Iaremenko lebih lanjut mengatakan bantuan lebih banyak sangat dibutuhkan.

BACA JUGA: Kabar Terbaru Soal Jatuhnya Pesawat China Eastern Airlines, Begini

Dia kemudian menyerukan kepada organisasi lain untuk mengirim bantuan.

"Selama pekan lalu kami melihat bantuan kemanusiaan sedikit menurun."

"Kami berharap akan ada jeda untuk menemukan sumber daya baru dan karena agresi Rusia meningkat dan mereka mengebom warga sipil," katanya kepada Reuters.

"Kami minta, kalau bisa membantu, tolong bantu sekarang juga. Jangan menunggu berminggu-minggu dan berbulan-bulan, karena kami membutuhkan dukungan sekarang," katanya.

menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), konflik di Ukraina telah menyebabkan krisis kemanusiaan dan mengungsikan sekitar 10 juta orang atau hampir seperempat dari populasi negara itu.

Moskow mengatakan sedang menggelar operasi militer khusus untuk melakukan demiliterisasi dan denazifikasi Ukraina.

Moskor menyangkal mengincar warga sipil.

Ukraina dan negara-negara sekutunya di Barat menyebut tindakan Rusia itu sebagai invasi tak berdasar.(Antara/Reuters/JPNN)


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler