jpnn.com, KIEV - Tanpa alasan jelas, seorang tentara Ukraina menembak sejumlah rekannya yang tengah menjaga sebuah pabrik senjata.
Pelaku menewaskan lima orang dan melukai lima lainnya sebelum akhirnya melarikan diri, menurut keterangan polisi.
BACA JUGA: Bertemu Ganjar Pranowo, Dubes Ukraina Puji Keberagaman di Indonesia
Insiden itu terjadi di pabrik rudal di Pivdenmash, Dnipro, Kamis (27/1). Pelaku beraksi di tengah berlangsungnya proses penyerahan senjata kepada para penjaga.
Polisi mengatakan empat prajurit dan satu wanita sipil termasuk di antara para korban.
BACA JUGA: WN AS Diimbau Tinggalkan Ukraina, Kedubes: Situasi Dapat Memburuk dengan Cepat
Polisi tengah mencari tentara yang kabur. Berdasarkan keterangan polisi, ia memiliki senapan Kalashnikov dan 200 peluru di tangannya.
“Pertama, investigasi akan menghadapi pertanyaan - apa motif melakukan kejahatan yang demikian keji? Pertama, pertanyaan apakah prajurit itu menghadapi tekanan psikologis dalam tim itu- akan dipelajari,” kata Wakil Menteri Dalam Negeri Ukraina Anton Geraschchenko melalui Facebook.
BACA JUGA: Website Presiden Ukraina kena Serangan Siber, Rusia Dalangnya?
Dia mengatakan para penyelidik akan menginvestigasi bagaimana tentara itu, Artem Ryabchuk, lulus dari komisi pemeriksaan medis yang membolehkannya mengakses senjata.
“Bagaimanapun, ia akan menanggung hukuman paling berat untuk pembunuhan massa. Saat ini yang paling penting adalah menemukan dan menahan Artem Ryabchuk sesegera mungkin sebelum dia punya waktu untuk melakukan kejahatan baru,” kata Gerashchenko.
Ukraina tengah dalam tingkat kewaspadaan tertinggi setelah Rusia mengirim pasukan ke dekat perbatasan kedua negara.
Invasi Rusia ke Ukraina dikhawatirkan memicu perang dunia ketiga. Pasalnya, NATO telah mengisyaratkan tidak akan tinggal diam jika Kremlin nekat melakukan itu. (ant/dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : Adil