Ukraina Sambut Jenazah Korban Rudal Nyasar Iran

Minggu, 19 Januari 2020 – 20:56 WIB
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy meletakkan bunga untuk memperingati korban jatuh pesawat Boeing 737-800 Ukraine International Airlines, di sebuah memorial di Bandara International Boryspil. Foto: ANTARA FOTO/Reuters

jpnn.com, KIEV - Jenazah 11 warga negara Ukraina, yang tewas dalam insiden jatuhnya pesawat Ukraine International di Iran beberapa waktu lalu, akhirnya tiba di Kiev, Minggu (19/1). Total 176 orang tewas dalam penerbangan dari Teheran ke Kiev itu.

Sebagian besar orang yang berada di pesawat nahas itu adalah warga negara Iran atau yang berkewarganegaraan ganda. Ada 57 warga negara Kanada dalam penerbangan itu dan sembilan Ukraina merupakan awak pesawat.

BACA JUGA: Iran Tangkap Pelaku Penyebab Jatuhnya Pesawat Penumpang Ukraina

Dengan disaksikan oleh Presiden Volodymyr Zelenskiy, peti-peti jenazah dengan diselimuti bendera Ukraina diturunkan satu per satu dari sebuah pesawat militer Ukraina dan dimasukkan ke mobil jenazah yang telah menunggu di Bandara Boryspil di Kiev.

Para prajurit mengangkat sejumlah bendera untuk mewakili kewarganegaraan berbeda para korban yang meninggal.

BACA JUGA: Tembak Jatuh Pesawat Ukraina, Iran Terancam Digugat 5 Negara

Kerabat para korban berdatangan ke bandara dengan membawa ikatan-ikatan bunga. Staf maskapai penerbangan, yang beberapa anggotanya sambil menangis, menunggu di landasan.

Iran pada Sabtu (18/1) mengumumkan akan mengirimkan kotak hitam pesawat itu ke Ukraina untuk diteliti namun tidak mengatakan kapan proses itu akan dijalankan. Perwakilan Iran dijadwalkan tiba di Ukraina pekan ini.

BACA JUGA: Astaga, Iran Akhirnya Akui Berbohong soal Jatuhnya Pesawat Ukraina

Seperti diketahui, pesawat buatan Boeing itu jatuh lantaran terhantam rudal milik Iran. Tragedi pesawat itu telah memicu kerusuhan di Iran dan meningkatkan tekanan internasional terhadap Iran saat negara itu bergulat dalam perselisihan lama dengan Amerika Serikat menyangkut program nuklirnya.

Kedua negara juga berselisih soal pengaruh Iran di kawasan yang dengan cepat meletus menjadi konflik terbuka bulan ini. (ant/dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler