jpnn.com, UKRAINA - Beberapa lembaga melakukan investigasi dan menemukan banyak terjadi kejahatan kemanusiaan dalam tiga bulan yang dilakukan oleh Rusia di Ukraina.
Kejahatan tersebut dilaporkan terjadi secara sistematis.
BACA JUGA: Ukraina Berikan Pesan, Mundur dari Mauripol untuk Menang
Pihak berwenang Ukraina pekan ini melaporkan temuan 200 mayat di dalam ruang bawah tanah di Mariupol.
Para pekerja yang menggali puing-puing gedung apartemen mendapati para korban.
BACA JUGA: Biden Tegaskan AS dan Sekutunya Siap Melawan Negara Pengacau Ketertiban
Duta Besar Ukraina untuk Indonesia Vasyl Hamianin mengungkapkan pembantaian telah terjadi di Bucha, Irpin, Hostomel, Borodyanka, dan Mariupol.
“Mereka yang melakukan kekejaman seperti itu harus segera dibawa ke pertanggungjawaban pidana, termasuk oleh Pengadilan Kriminal Internasional,” kata Vasyl Hamianin, Kamis (26/5).
BACA JUGA: Pemerintah Bayangan Myanmar Minta Dipersenjatai Seperti Ukraina
Mahkamah Pidana Internasional (ICC) menyoroti kejadian tersebut dengan mengirimkan 42 orang ke Ukraina untuk melakukan penyelidikan.
Kepala Jaksa ICC Karim Khan mengatakan pengerahan tim tersebut merupakan yang terbesar, terdiri dari penyelidik, ahli forensik, dan staf pendukung.
Mereka akan bekerja dengan pihak berwenang Ukraina.
Tim ICC melibatkan para pakar dari Belanda dan Prancis untuk membantu misi ini.
Investigasi yang dilakukan sejak April 2022 telah dilakukan di wilayah kota Kyiv dan Bucha.
Sedikitnya ditemukan 20 mayat tergeletak di jalan.
Pada Rabu (18/5), tentara Rusia berusia 21 tahun Sersan Vadim Shishimarin mengakui membunuh seorang warga sipil berusia 62 tahun yang tidak bersenjata dengan menembak bagian kepala dari sebuah mobil.
Jaksa Agung Ukraina Iryna Venediktova mengatakan pihaknya sedang mempersiapkan penuntutan kejahatan perang terhadap 41 tentara Rusia atas berbagai pelanggaran termasuk pengeboman sarana sipil, pembunuhan warga sipil, perkosaan, dan penjarahan. (mcr9/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Memahami Invasi Rusia ke Ukraina, Apa Target Putin Sebenarnya?
Redaktur : M. Rasyid Ridha
Reporter : Dea Hardianingsih