Ulah Ahmad Dhani Dianggap Bisa Hancurkan Nama Baik Prabowo

Jumat, 11 Juli 2014 – 01:22 WIB

jpnn.com - Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa disarankan tegas menegur pendukung atau anggota tim kampanye nasional-nya yang mengeluarkan pernyataan kontraproduktif serta memperkeruh suasana di tengah kontestasi pilpres yang belum usai. Dosen resolusi konflik FISIP UIN Jakarta, Teguh Santosa, menanggapi polemik akibat pernyataan musisi pendukung Prabowo, Ahmad Dhani, di dunia maya.

Di akun twitternya pagi tadi, Dhani menulis: "Kucing kampung dibawa ke Mekah...pulang tetep jadi kucing kampung. Kucing Persia dimanapun berada , tetaplah kucing Persia...ADP". Kicauan kasar itu spontan menimbulkan kegeraman publik, terutama para pengguna twitter.

BACA JUGA: Ancang-Ancang Siapkan Protes Jika Prabowo-Hatta Kalah Pilpres

Menurut Teguh, pernyataan itu sangat tidak pantas. Apalagi, keluar di tengah kompetisi politik yang menghangat dan semua orang mengtahui Calon Presiden, Joko Widodo, baru saja pulang dari ibadah Umrah di Mekah.

"Dia (Dhani) dianggap orang ada di barisan Prabowo. Ini kan ada konteksnya yaitu di masa pilpres. Semua orang tahu yang baru pulang dari Mekah itu Jokowi," ujarnya.

BACA JUGA: Seruan Tokoh Lintas Agama Legakan Kubu Jokowi-JK

Menurut Teguh, orang akan sangat mudah mengkaitkan pernyataan itu dengan kompetisi politik antara Prabowo dengan Jokowi.  Ulah Dhani atau ulah semacam itu dari barisan Prabowo bisa memancing reaksi dari kubu Jokowi-JK. Padahal, kedua pihak sudah berkomitmen bersama menjaga ketenangan usai pencoblosan 9 Juli sampai ada hasil resmi dari Komisi Pemilihan Umum.

"Ulah Dhani ini bisa meruntuhkan nama baik Prabowo. Bisa jadi, Ahmad Dhani itu memang sengaja mau menghancurkan nama baik Prabowo," tegas pria yang juga dosen komunikasi di London School of Public Relations itu.

BACA JUGA: Persepi: Hasil Hitung Cepat Patut Dicurigai

Teguh meminta Prabowo berani menegur pendukung atau anggota tim kampanye nasional-nya kalau mereka melakukan hal-hal yang bertentangan dengan konten materi pernyataan Prabowo selam ini. "Buat apa Prabowo dan Hatta, misalnya, dinyatakan menang oleh KPU tetapi disambut kebencian oleh publik karena tidak tegas dan tidak berani menindak anasir-anasir buruk seperti ini di dalam kubunya," tutur Teguh. (rmol)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tokoh Lintas Agama Minta Semua Pihak Hormati Pilihan Rakyat


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler