PADANG--Tokoh Islam di Sumatera Barat memprotes ulah nekad media mingguan Charlie Hebdo, yang bakal meluncuran komik biografi Nabi Muhammad pada Rabu (1/1) ini. Tindakan media Perancis itu dinilai dapat menimbulkan provokasi antarumat beragama.
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumbar Syamsul Bahri Khatib, menilai peluncuran komik itu merupakan penghinaan bagi nabi dan umat Islam di seluruh dunia. "Itu merupakan perbuatan sangat keji dan dapat memancing amarah umat Islam se-dunia," terangnya.
Dikatakannya, secara pribadi dia sangat mendukung jika yang diceritakan mengenai sejarah Nabi Muhammad SAW, yang bercerita tentang nabi kebesaran umat Islam tersebut secara objektif dan bukan dalam bentuk gambar. "Secara objektif sejarah Nabi bisa dibuat, tapi jika dibuat pula dalam bentuk gambar, hal itu dianggap sebagai penghinaan terhadap nabi," tegasnya.
Wakil Ketua Umum Muhammadiyah Sumbar, Syahruji Tanjung juga mengecam mingguan Charlie Hebdo yang dinilainya penghinaan dan bisa memecah kerukunan antarumat beragama di dunia. "Dari sisi kemanusiaan, hal itu dapat menimbulkan situasi yang dapat memancing emosional umat muslim, karena telah memperlakukan nabi sederajat dengan komik yang beredar di tengah masyarakat saat ini," ungkapnya.
Ia juga sangat prihatin dan sangat menyesalkan masih adanya cara-cara yang tidak beradab yang dilakukan masyarakat barat, yang sebelumnya juga membuat film kartun tentang Nabi Muhammad. "Perbuatan ini sungguh tidak memiliki adab yang bisa menjatuhkan nabi junjungan umat Islam," tegasnya.
Ia berharap, pemerintah Perancis dapat menggagalkan peredaran komik itu, sebelum menimbulkan letupan emosi yang tidak terkendali dari umat Islam di dunia. Pemerintah Indonesia pun diminta melayangkan protes.
Dihubungi terpisah, Rais Syariah PWNU Sumbar Asasriwarni yang juga Pembantu Rektor III IAIN Imam Bonjol Padang mengecam peluncuran komik itu. Menurutnya dalam ajaran agama Islam tidak dibolehkan menggambarkan wajah maupun membuatkan bentuk patung yang menyerupai Nabi Muhammad.
"Nabi Muhammad merupakan junjungan umat Islam. Jika pelecehan tersebut dilakukan terhadap nabi Muhammad, maka secara tidak langsung sang ilusiatior komik tersebut juga melakukan pelecehan terhadap umat muslim se-Dunia," ujarnya.
Ke depan seluruh umat beragama agar tidak saling menjatuhkan imej nabi agama satu samalain, karena sangat sensitif terhadap perilaku beragama. "Jangan sampai terjadi pelecehan terhadap masing-masing nabi junjungan agama lain. Perdamaian yang sudah terjaga selama ini bisa menjadi terpecah," tuturnya.
Sekadar diketahui, hari ini (2/1) Charlie Hebdo akan menerbitkan biografi komik Nabi Muhammad SAW di Perancis. Penerbit Charlie Hebdo mengklaim biografi ini diotorisasi oleh agama Islam, karena yang menyuntingnya orang-orang Islam.
Biografi ini dikompilasikan oleh seorang peneliti warga negara Perancis keturunan Tunisia bernama Zined. Penerbitan biografi ini berawal tahun 2006, saat sebuah koran di Denmark menerbitkan kartun Nabi Muhammad, yang kemudian diterbitkan ulang Charlie Hebdo. (mg18)
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumbar Syamsul Bahri Khatib, menilai peluncuran komik itu merupakan penghinaan bagi nabi dan umat Islam di seluruh dunia. "Itu merupakan perbuatan sangat keji dan dapat memancing amarah umat Islam se-dunia," terangnya.
Dikatakannya, secara pribadi dia sangat mendukung jika yang diceritakan mengenai sejarah Nabi Muhammad SAW, yang bercerita tentang nabi kebesaran umat Islam tersebut secara objektif dan bukan dalam bentuk gambar. "Secara objektif sejarah Nabi bisa dibuat, tapi jika dibuat pula dalam bentuk gambar, hal itu dianggap sebagai penghinaan terhadap nabi," tegasnya.
Wakil Ketua Umum Muhammadiyah Sumbar, Syahruji Tanjung juga mengecam mingguan Charlie Hebdo yang dinilainya penghinaan dan bisa memecah kerukunan antarumat beragama di dunia. "Dari sisi kemanusiaan, hal itu dapat menimbulkan situasi yang dapat memancing emosional umat muslim, karena telah memperlakukan nabi sederajat dengan komik yang beredar di tengah masyarakat saat ini," ungkapnya.
Ia juga sangat prihatin dan sangat menyesalkan masih adanya cara-cara yang tidak beradab yang dilakukan masyarakat barat, yang sebelumnya juga membuat film kartun tentang Nabi Muhammad. "Perbuatan ini sungguh tidak memiliki adab yang bisa menjatuhkan nabi junjungan umat Islam," tegasnya.
Ia berharap, pemerintah Perancis dapat menggagalkan peredaran komik itu, sebelum menimbulkan letupan emosi yang tidak terkendali dari umat Islam di dunia. Pemerintah Indonesia pun diminta melayangkan protes.
Dihubungi terpisah, Rais Syariah PWNU Sumbar Asasriwarni yang juga Pembantu Rektor III IAIN Imam Bonjol Padang mengecam peluncuran komik itu. Menurutnya dalam ajaran agama Islam tidak dibolehkan menggambarkan wajah maupun membuatkan bentuk patung yang menyerupai Nabi Muhammad.
"Nabi Muhammad merupakan junjungan umat Islam. Jika pelecehan tersebut dilakukan terhadap nabi Muhammad, maka secara tidak langsung sang ilusiatior komik tersebut juga melakukan pelecehan terhadap umat muslim se-Dunia," ujarnya.
Ke depan seluruh umat beragama agar tidak saling menjatuhkan imej nabi agama satu samalain, karena sangat sensitif terhadap perilaku beragama. "Jangan sampai terjadi pelecehan terhadap masing-masing nabi junjungan agama lain. Perdamaian yang sudah terjaga selama ini bisa menjadi terpecah," tuturnya.
Sekadar diketahui, hari ini (2/1) Charlie Hebdo akan menerbitkan biografi komik Nabi Muhammad SAW di Perancis. Penerbit Charlie Hebdo mengklaim biografi ini diotorisasi oleh agama Islam, karena yang menyuntingnya orang-orang Islam.
Biografi ini dikompilasikan oleh seorang peneliti warga negara Perancis keturunan Tunisia bernama Zined. Penerbitan biografi ini berawal tahun 2006, saat sebuah koran di Denmark menerbitkan kartun Nabi Muhammad, yang kemudian diterbitkan ulang Charlie Hebdo. (mg18)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 3 Turis Digulung Ombak Laut Selatan
Redaktur : Tim Redaksi