jpnn.com, LEBAK - Halaqah Kebangsaan Ulama Merah Putih menjadi momentum untuk menyerap aspirasi dan masukan dari para kiai untuk disampaikan kepada bakal calon presiden 2024-2029, Ganjar Pranowo.
Kegiatan yang digelar di Pondok Pesantren Nurul Jadid, Kecamatan Leuwidamar Kabupaten Lebak, Banten itu diisi dengan diskusi mengenai kepemimpinan hingga peran ulama dan santri dalam demokrasi.
BACA JUGA: Saat Ganjar Pangkas Rambut di Asgar, Lalu Tersanjung dengan Gotong Royong Rakyat Garut
"Dalam kegiatan ini kami mengumpulkan beberapa pimpinan pondok pesantren dan majelis taklim dalam rangka membicarakan dan mendiskusikan kepemimpinan Ahlussunnah Wal Jamaah," kata Kiai Imam Mujaerimi, Korda Ulama Merah Putih Lebak
Selain itu, para peserta kegiatan kali ini juga sempat membahas perkembangan paham radikalisme di tengah masyarakat Indonesia saat ini. Hal itu dinilai perlu mendapat perhatian khusus dari pemerintah pusat hingga daerah.
BACA JUGA: Ganjar Memasrahkan Rambutnya kepada Tukang Cukur Legendaris Asgar
Para kiai yang hadir di lokasi pertemuan sepakat untuk menolak paham radikalisme berkembang di lembaga pendidikan pondok pesantren. Mereka juga memberikan masukan untuk mengantisipasi hal tersebut.
"Nanti ada beberapa hal yang kami usulkan dalam kegiatan itu, kaitannya dengan regulasi tentang peraturan-peraturan yang kalau bisa radikalisme itu diperkecil ruang geraknya dengan pondok pesantren itu diberdayakan," kata Kiai Imam.
BACA JUGA: LaporGub Gagasan Ganjar Terbukti Efektif Atasi Keluhan Masyarakat
Peran ulama dan santri dinilai sangat penting dalam membantu pemerintah untuk mengambil keputusan yang berkaitan dengan kesejahteraan rakyat Indonesia secara umum.
Oleh karena itu, para kiai di Kabupaten Lebak mengapresiasi pendekatan yang dilakukan para sukarelawan Ganjar Pranowo sebagai bentuk perhatian terhadap ulama dan santri di daerahnya.
"Ulama ini sangat penting dalam mengarahkan. Karena, para ulama dan para santri yang berada di wilayah Kabupaten Lebak pada umumnya ini merupakan benteng pertahanan negara. Bisa dikatakan seperti itu, karena mereka bersentuhan langsung dengan masyarakat," tuturnya.
Kegiatan halaqah kebangsaan yang digagas Ulama Merah Putih kali ini diikuti 15 kiai pengurus pondok pesantren dan majelis talim dari berbagai wilayah di Kabupaten Lebak.
Antara lain, Kiai Imanullah (PP Nurul Jadid) Kiai Imam Mujaerimi T (Al-Hidayah Wanti), Ajeungan Dede Sirojuddin (As-Syifa), Kiai Maman Abdurrrahman (Al-Fattah) dan Kiai Abdur Rahmat (Al-Munawwarah).
Hadir juga KH Badrussalam (Tarbiyatul Falah), Kiai Muslih Syam (Majelis Sejuta Ummat), Kiai M Dahlan (Riyadhus Shibyan) KH Eddi Junaedi (Al-Barokah) dan KH Pepen (Al-Iman).
Selain itu, ada KH Wahyuddin (Bani Ali), Kiai asep Amin Murodi (Hasyimiyyah), Ki Abdullah Syahroni (Majlis Saung Garuda) KH Syuhada (Miftahul Jannah) serta Kiai Aning (Nurul Falah). (cuy/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sahabat Ganjar Sukses Ajak Masyarakat Tanam Mangrove di Cilacap Utara
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan