Mantan Bupati Tasikmalaya Dr Tatang Farhanul Hakim, merupakan tokoh NU yang dibesarkan di lingkungan nahdliyin. Sementara sosok Yance, seorang pemimpin yang dekat dengan ulama. Tak heran jika para kiai menaruh harapan besar kepada pasangan Irianto-Tatang (Intan) yang memiliki visi misi yang jelas dalam bidang keagamaan.
“Terus terang kami bersama ulama asal pantura mendoakan pasangan Intan agar mendapat amanah. Kalau dilihat dari program keagaman, Kang Yance lebih unggul dari calon lainnya yang memilih dari kalangan artis,” ujar KH Mustofa Aqil, pengasuh Pondok Pesantren Kempek Kabupaten Cirebon, seraya meminta kepada seluruh sesepuh ponpes di pantura supaya mendoakan mantan Bupati Indramayu itu sebagai wakil dari pantura bisa mendapat amanat dari warga Jabar.
Mustofa Aqil menjelaskan selama dua periode Kang Yance memimpin Indramayu, program keagamaan yang menunjang kesejahteraan para kiai selalu diprioritaskan. Salah satunya program wajib madrasah diniyah bagi para pelajar di Kota Mangga. Bahkan, kata Mustofa Aqil, Yance berani membuat produk hukum melalui Perda tentang wajib madrasah bagi pelajar yang hendak melanjutkan sekolah lebih tinggi.
Untuk wilayah Indonesia, baru ada di Indramayu seorang pemimpin yang berani membuat produk hukum tersebut. Dalam perkembangannya, sejumlah madrasah di Indramayu terus mengalami penambahan yang cukup pesat dan kesejahteraan para kiai mengalami peningkatan.
“Pemimpin seperti Kang Yance sangat dibutuhkan di kalangan ulama, selain berani dan programnya selalu agamis,” tutur kiai kharismatik di hadapan belasan pengurus ponpes yang berada di wilayah pantura, Jumat (23/11).
Tampak hadir Ketua Forum Komunikasi Imam Masjid (Forkim) KH Syakur Yasin (Buya), Ketua Forsida Jabar KH A Rosyid dan belasan kiai sepuh asal pantura Subang dan Cirebon.
Hal senada diungkan sesepuh Ponpes Babakan Ciwaringin yang juga pengasuh Ponpes Masyariqul Anwar, KH Makhtum Hanan. Kiai kharismatik asal Kota Udang ini tak tanggung-tanggung menolak cagub dan cawagub asal Priangan.
“Selama 74 tahun, saya warga pantura selalu dipimpin orang priangan. Kapan orang pantura akan memimin Jabar, dan saatnya putra pantura pimpin Jabar,” jelas KH Makhtum Hanan di depan Kang Yance saat melakukan silaturahmi yang didampingi KH Manarul Hidayat, sesepuh NU yang juga pernah nyantri di ponpes tersebut.
Pihaknya menolak para calon gubernur asal Priangan yang meminta doa restu dan dukungan kepada para santri di lingkungan ponpes. Calon pasangan gubernur dan wakil gubernur Intan yang pertama diterima untuk meminta doa restu serta dukungan dari para santri. Pihaknya bersama para santri sudah lama menginginkan ada calon gubernur asal pantura.
“Untuk itu saya berdoa kepada Allah, calon asal pantura supaya mendapat amanat dari masyarakat di Jabar,” ungkap KH Makhtum Hanam seraya meminta kepada para santri dan sesepuh ponpes di Babakan Ciwaringin untuk mendoakan calon gubernur dari wilayah pantura. (dun)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bersih-Bersih Tak Harus Ribut-Ribut
Redaktur : Tim Redaksi