jpnn.com, SIGI - Kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso pimpinan Ali Kalora tengah diburu aparat, setelah diduga membunuh satu keluarga di Desa Lemban Tongoa, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah (Sulteng).
Empat orang warga yang merupakan satu keluarga dilaporkan tewas dalam peristiwa yang terjadi pada Jumat (27/11) kemarin.
BACA JUGA: Buru Kelompok Ali Kalora Pembantai Satu Keluarga di Sigi, Satgas Tinombala Bergerak ke Hutan
Menurut Kabid Humas Polda Sulteng Kombes Pol Didik Suparnoto, empat warga yang menjadi korban adalah Yasa, Pinu, Naka dan Pedi.
"Iya, benar. Ada empat (orang) yang meninggal," kata Didik saat dikonfirmasi wartawan, Sabtu (28/11).
BACA JUGA: Ferdinand Hutahaean: Semestinya Anies juga Mencopot Dirinya Sendiri
Didik menjelaskan, informasi awal peristiwa pembantaian satu keluarga itu dilaporkan oleh Ulin yang merupakan anak dari korban bernama Yasa.
Ulin bahkan sempat disandera bersama keluarganya. Beruntung, dia berhasil kabur dan melaporkan kejadian keji itu kepada warga setempat.
BACA JUGA: Brigjen TNI Suswatyo: Pasukan Sudah Ditempatkan di Beberapa Titik
Menurut penuturan Ulin, kata Didik, kejadian itu berlangsung sekitar pukul 09.00 WITA Jumat kemarin.
Polisi yang mendapat laporan dari masyarakat langsung mendatangi tempat kejadian.
Namun setibanya di rumah satu keluarga itu, polisi menemukan empat orang sudah tewas.
Bahkan, ada tujuh rumah warga di sekitar lokasi ditemukan dalam kondisi terbakar.
Didik menyebut pembunuhan satu keluarga itu diduga dilakukan kelompok MIT.
Dugaan itu didasarkan pada keterangan saksi yang mengenali salah satu pelaku yang merupakan daftar pencarian orang (DPO), yakni pimpinan MIT Poso, Ali Kalora.
"Pelaku berdasarkan keterangan saksi adalah anggota MIT setelah dicocokkan dengan gambar DPO," kata Didik.
Didik menambahkan, saat ini pasukan yang tergabung dalam Satgas Tinombala tengah memburu para pelaku.
"Saat ini sudah ada back-up kurang lebih seratus orang pasukan dari Satgas Tinombala, Brimob Polda Sulteng dan TNI untuk melakukan pengejaran terhadap kelompok Ali Kalora tersebut," pungkas Didik.(mcr3/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur & Reporter : Fransiskus Adryanto Pratama