Ferdinand Hutahaean: Semestinya Anies juga Mencopot Dirinya Sendiri

Sabtu, 28 November 2020 – 17:34 WIB
Ferdinand Hutahaean komentari langkah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mencopot dua pejabat gara-gara kerumunan di acara Habib Rizieq. Foto: Ricardo/JPNN.

jpnn.com, JAKARTA - Langkah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mencopot dua anak buahnya terkait kerumunan di kediaman Habib Rizieq pada 14 November 2020, dikritik oleh mantan politikus Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean.

Anies diketahui mencopot jabatan Wali Kota Jakarta Pusat Bayu Meghantara dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Andono Warih terhitung sejak 24 November 2020.

BACA JUGA: Anies Copot 2 Pejabat DKI Gara-gara Kerumunan di Kediaman Habib Rizieq

Keduanya dianggap lalai dan abai dalam melaksanakan arahan Gubernur Anies Baswedan terkait antisipasi kegiatan yang berpotensi menimbulkan kerumunan massa.

"Saya melihat ini gerakan cuci tangan yang kotor oleh Anies Baswedan. Kasus Petamburan sudah naik ke penyidikan (di Polda Metro Jaya), artinya akan masuk pro justicia dan akan ada tersangka. Anies tampak sedang membangun jalan pembenaran bahwa dia tidak bersalah," kata Ferdinand kepada jpnn.com, Sabtu (28/11).

BACA JUGA: Menteri KKP Pengganti Edhy Prabowo, Fadli Zon atau Sandiaga Uno?

Apalagi, kata Ferdinand, alasan pencopotan dua pejabat tersebut terkesan aneh, disebut karena tidak melaksanakan arahan gubernur dan malah meminjamkan fasilitas pemda pada acara tanggal 14 November di Petamburan.

"Ini aneh, lucu dan sekaligus tindakan tak kesatria. Kalau dibilang pengecut mungkin terlalu keras," imbuh pria yang pernah memimpin Barisan Relawan Jokowi Presiden (Bara JP) itu.

BACA JUGA: Menteri Edhy Kena OTT, Raditya Nursasongko Ungkap Perlakuan Tidak Adil di KKP

Faktanya, kata Ferdinand, wali kota dan  kadis lingkungan hidup DKI dicopot dengan tuduhan bersalah membiarkan acara di Petamburan berlangsung dan dianggap tidak melaksanakan arahan gubernur soal pencegahan Covid-19.

Ferdinand lantas mempertanyakan, bukankah Anies malam hari kepulangan Habib Rizieq dari Arab Saudi datang ke Petamburan? Bahkan di sana sudah ada keramaian dan kerumunan massa dari pagi hingga malam hari yang dinilai melanggar PSBB.

"Bukankah Anies sudah mengetahui rencana acara tanggal 14 di Petamburan? Bahkan Anies dikabarkan tadinya akan jadi saksi nikah. Mengapa Anies saat datang ke Petamburan tidak meminta Rizieq Shihab membatalkan acaranya?" kata Ferdinan mempertanyakan.

Karena itu dia heran kenapa mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu diam terkait acara tersebut, atau justru mau mengatakan tidak tahu dengan rencana pernikahan putri Habib Rizieq?

"Bukankah jalan raya sepanjang daerah Petamburan itu telah disiapkan akan ditutup dan dipasangi tenda? Bukankah itu memfasilitasi? Anies terlalu tak jujur jika mengatakan tidak tau. Mestinya Anies juga mencopot dirinya, mundur. Itu baru jantan, baru pemimpin," pungkas Ferdinand.

Sebelumnya pencopotan jabatan Wali Kota Jakarta Pusat Bayu Meghantara dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Andono Warih diinformasikan oleh Penjabat Sekretaris Daerah DKI Jakarta Sri Haryati.

"Pencopotan ini dari hasil audit inspektorat," kata Sri Haryati dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Sabtu (28/11).

Menurut Sri, terdapat lima butir arahan Anies yang disampaikan kepada jajaran Pemprov DKI terkait antisipasi kegiatan yang dapat menimbulkan kerumunan massa.

Nah, Sri Haryati mengatakan bahwa salah satu dari lima arahan Gubernur Anies tersebut tidak dilaksanakan dengan baik oleh Bayu Meghantara dan Andono Warih.

Seperti yang terjadi pada acara di kediaman Habib Rizieq Shihab, di Petamburan III, Jakarta Pusat pada 14 November 2020 lalu, kedua pejabat tersebut diduga lalai dalam menjalankan arahan Anies sehingga acara yang digelar Imam Besar FPI itu tetap berlangsung dan menimbulkan kerumunan massa.

"Dalam kegiatan kerumunan di Petamburan pada 14 November lalu, jajaran kecamatan, kelurahan dan Suku Dinas Lingkungan Hidup ditemukan justru meminjamkan fasilitas milik pemprov untuk kegiatan yang bersifat pengumpulan massa," jelas Sri Haryati.(fat/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler