Ultah ke-4 Punguan Simbolon Dohot Boruna Pecahkan Dua Rekor MURI

Minggu, 10 Juli 2011 – 10:44 WIB

ULANG tahun ke-4 Punguan Simbolon Dohot Boruna Indonesia (PSBI) di Lapangan Benteng Medan, yang dimulai sejak Kamis (7/7) dan berakhir Sabtu (9/7) kemarin, dihadiri ribuan masyarakat Batak bermarga SimbolonTak tanggung-tanggung, acara itu memecahkan dua rekor Museum Rekor Indonesia (MURI).
------------------- -------------
Bagus Syahputra-Juli Ramadhani Rambe, Medan
----------------------- --------
Meskipun matahari siang kemarin cukup terik tak menyurutkan masyarakat Batak bermarga Simbolon dari Kota Medan dan daerah yang berkumpul di Lapangan Benteng, untuk melakukan tarian Bakul Beras yang diiringi Gondang Batak

BACA JUGA: Pangkalan Udara Adisutjipto, Kawah Candradimuka Penerbang TNI-AU

Sebanyak 1.150 penari baik lelaki dan perempuan dengan pakaian adat Batak menari di Lapangan Benteng


Para penari wanita mengenakan pakaian khas Batak, seperti kebaya, songket Batak dan ulos, dengan rambut yang disanggul

BACA JUGA: Wayang Orang Sriwedari Solo Peringati Hari Jadi Ke-101

Sementara pria tampil lebih formal dengan kemeja dan lengkap dengan jas dan dasi
Awalnya tarian dibuka olah 30 penari wanita yang belum menikah, dimana para penari ini mengajak para penari pria yang berada di barisan terdepan untuk ikut menari bersama

BACA JUGA: Hariansyah Limantara, Gayus Sidoarjo yang Pernah Buron di Kalsel



Setelah para pria ikut menari, para wanita yang berada di barisan selanjutnya ikut menari sambil menjinjing bakul atau dalam bahasa Batak disebut Tandok (terbuat dari anyaman daun pandan) berisi beras di kepala menyusul di belakang barisan priaDalam tarian ini, ada 7 baris yang disediakanHal ini sesuai dengan keturunan dari Simbolon yang memiliki 7 anakSelain itu, sigale-gale sebagai lambang salah satu adat Batak juga hadir ikut meriahkan acara ini

Banyaknya penari dalam tarian Bakul Beras ini, menjadikan PSBI mendapat penghargaan dari MURI, yaitu tarian Bakul Beras dengan penari terbanyak yang tercatat sekitar 1.000, piagam penghargaan ini langsung diberikan pada siang itu juga, saat para penari selesai melakukan tugasnyaPara penari bukan hanya menyandang marga atau boru Simbolon, tetapi juga pihak yang menikah dengan Simbolon

Keunikan dari para penari ini semuanya adalah kaum yang sudah tidak muda lagiRata-rata para penari, baik perempuan maupun pria telah berusia 40-anBahkan salah satu penari wanita ada yang telah menginjak usia 60 tahunTarian Bakul Beras yang didampingi dengan gondang Batak dipilih untuk masuk rekor MURI, karena dianggap adat membawa Bakul Beras ke pesta dan acara-acara sakral dalam masyarakat Batak telah memudar, padahal biasanya yang membawa bakol yang berisi beras dan mengurus beras adalah kaum ibuSedangkan ibu merupakan contoh yang sering dilihat oleh seorang anak

"Alasan orang Batak yang tidak bawa bakul, biar praktisPadahal praktis ini yang membunuh budaya," ujar Sekjen PSBI, Anthon Simbolon

Anthon menjelaskan, dalam adat Batak, beras memiliki makna sangat pentingSelain sebagai makanan, juga sebagai hasil dari sebuah kesuburan alam"Beras berasal dari padi dan padi ditanam di tanah, tanah subur maka masyarakat makmur," ujar Anthon.

Wakil Ketua HUT ke-4 PSBI Ir Ramses Simbolon MBA mengatakan kegiatan ini diselenggarakan untuk memeriahkan Rakernas PSBI  tanggal 7-8 Juli 2011 di Ballroom Hotel JW Marriot Medan

"Kegiatan seperti ini setiap tahun selalu kita gelarSeperti tahun lalu, kita mencatat rekor MURI dengan mengadakan kegiatan mengumpulkan 7.000 orang untuk menari tor-torSekarang ada dua rekor MURI yang dicatat, mengadakan pertarungan catur akbar dengan 1.408 peserta, hari ini PSBI mengumpulkan 1.000 perempuan menjunjung bakul beras dan menari tor-tor massal," jelasnyaTak hanya itu, beras yang dibawa setiap penari juga akan diserahkan ke panti sosial

"Diperkirakan ada 3 ton beras yang terkumpul dari penari," ucap Ketua Bidang Komunikasi dan Informasi PSBI iniSemantara itu J Ngadri, Perwakilan Museum Rekor Indonesia (MURI) menuturkan, PBSI sudah mencatat rekor baru MURI untuk hari ini saja tercatat perempuan menjunjung bakol beras dan menari tor-tor massal dan juga mencatat rekor MURI pertarungan catur akbar.

Selain tarian tradisional, hadirin juga dihibur artis berdarah Batak seperti Victor Hutabarat, Edi Silitonga, Rani Simbolon, Trio Ambisi, Bravo Band dan lainnya serta Slank dan Maia(*)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ananda Sukarlan, Pianis Indonesia yang Jadi Anggota Dewan Musik Spanyol


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler