YANGON - Ikon demokrasi Myanmar Aung San Suu Kyi berdoa bagi perdamaian di negerinyaPesan tersebut disampaikannya saat merayakan ulang tahun ke-66 kemarin (19/6)
BACA JUGA: Kumpulkan Dokumen Leluhur, Bikin Ruang Pamer di Perut Bukit
Itu kali pertama peraih Nobel Perdamaian 1991 tersebut merayakan ulang tahunnya sebagai manusia bebas selama hampir satu dekade.Suu Kyi akhirnya bebas dari tujuh tahun tahanan rumah pada November tahun lalu
BACA JUGA: Lagi, TKI Dihukum Pancung di Arab Saudi
Junta militer yang berkuasa di Myanmar juga tidak pernah mengakui kemenangan dirinya dalam pemilu 1990.Yang membahagiakan, pada hari ulang tahunnya, Suu Kyi dapat "hadiah" dari keluarga terdekatnya
BACA JUGA: Selingkuh Online, Anggota Kongres AS Mundur
Suu Kyi yang menjemput pria 33 tahun itu langsung mendapat kecupan selamat di pipi kiri saat mereka bertemu di terminal kedatangan bandara internasional Yangon.Suasana pertemuan ibu dan anak itu terasa sangat mengharukan"Saya sangat bahagia," kata Suu Kyi kepada wartawan setelah menerima ciuman selamat dari sang putraDia tak lupa berterima kasih kepada warga yang berada di bandara karena mengucapkan selamat ulang tahun kepada dirinya.
Kim bereuni dengan ibunya ketika berkunjung ke Yangon pada November lalu atau sesaat setelah Suu Kyi dibebaskan dari tahanan rumahKeduanya tidak pernah bertemu lagi lebih dari satu dekade
Bahkan, sejak kali pertama ditahan pada 1989, Suu Kyi hanya lima kali bertemu suaminya, Michael ArisKali terakhir mereka bertemu pada Natal 1995 atau empat tahun sebelum Aris tutup usia di Inggris dalam usia 53 tahunSelain Kim, mereka memiliki putra bernama Alexander Aris, 38.
Setelah pertemuan keluarga yang berlangsung di rumah, Suu Kyi merayakan ultah dengan pendukung dan sejumlah diplomat asing di markas NLDDalam perayaan itu, puluhan merpati dan balon warna-warni dilepaskan ke udara.
"Doa dan harapan saya dalam ulang tahun kali ini adalah datangnya perdamaian bagi kita semuaTapi, saya tak bisa mewujudkannya sendirianJuga partai sayaKita semua yang harus mewujudkannya," tutur Suu Kyi kepada sekitar 1.000 massa di markas NLD"Saya meminta siapa saja membantu dengan bekerja sama untuk mewujudkan perdamaian di negeri ini," lanjutnya setelah memotong kue ulang tahun.
Pembebasan Suu Kyi dan pemerintahan sipil baru di Myanmar (meski didominasi pensiunan militer) telah menerbitkan harapan atas reformasi bertahap di negeri ituPerdebatan pun sempat muncul terkait upaya memperlunak sanksi ekonomi Barat terhadap Myanmar.
Suu Kyi ingin sanksi itu tetap diberlakukan sampai terwujud reformasi demokratis yang riil di negerinyaTetapi, Uni Eropa (UE) akhirnya mencabut larangan pemberian visa dan pembekuan aset para anggota pemerintahan (pejabat) Myanmar, termasuk menlu.
Sementara itu, tim tingkat tinggi UE kini sedang menuju Myanmar untuk melakukan dialog lebih luas dengan pemerintahan baruTim tersebut tiba pekan ini dan dijadwalkan bertemu Suu Kyi Selasa besok (21/6)(AFP/AP/dwi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kadhafi Akhirnya Nego dengan Oposisi
Redaktur : Tim Redaksi