UMKM Butuh Akses Dana dan Pasar untuk Bertahan di Masa Krisis

Minggu, 14 Juni 2020 – 20:24 WIB
Pinjaman modal usaha UMKM. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan koperasi menjadi pahlawan ekonomi saat krisis ekonomi melanda pada 1998. Hal ini karena para pelaku UMKM dan koperasi mampu melakukan ekspor hingga 350 persen.

Namun, dalam masa pandemi COVID-19 kali ini sektor Koperasi dan UMKM terpukul cukup dalam. Karenanya, pemerintah akan kembali mendorong peran koperasi dan UMKM sebagai penyangga ekonomi di era new normal.

BACA JUGA: Pemerintah Harus Memberikan Stimulus Besar Kepada UMKM

Pemerintah lewat Kementerian Koperasi dan UKM akan mempercepat digitalisasi di tengah pandemi COVID-19. Karena baru 13 persen atau 8 juta UMKM yang terhubung secara digital.

Pemerintah juga akan memberikan restrukturisasi kredit, keringanan pembayaran, subsidi, hingga pemberian dukungan permodalan agar UMKM dan koperasi segera menjadi motor penggerak ekonomi di saat lesunya perekonomian dunia saat ini.

BACA JUGA: Wakil Ketua MPR Fadel Muhammad Minta Pemerintah Serius Bantu UMKM

Hal ini diamini Ary Zulfikar, penggagas Koperasi UMKM Alumni Universitas Padjadjaran (Unpad). Menurutnya, pemerintah perlu membantu koperasi dan UMKM dengan cara membuka akses dari hambatan-hambatan berbisnis.

"Termasuk membuka akses dana, akses pasar, dan memberikan pembinaan. Apalagi kita menerapkan asas kekeluargaan, bukan persaingan," kata Ary yang juga Direktur Eksekutif Hukum Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) itu dalam Halalbihalal Jejaring Alumni, Anggota Koperasi UMKM alumni Indonesia, dan Komunitas Alumni secara virtual, Minggu (14/6).

BACA JUGA: Hadapi New Normal, Bank BRI Beri Pelatihan Virtual Kepada Pelaku UMKM

Koperasi UMKM Alumni Universitas Padjadjaran (Unpad) saat ini terus berkembang sejak dideklarasikan pada 22 Februari 2020. Koperasi inj juga membantu anggotanya, dengan cara membuka akses dari hambatan-hambatan dalam kegiatan bisnis.

"Terutama akses dana, akses pasar, dan memberikan pembinaan," lanjutnya.

Azoo, sapaan akrab Ary Zulfikar menambahkan pelaku UMKM alumni Unpad bahkan telah berhasil menembus pasar internasional. Pihaknya juga ditawarkan kerja sama untuk memenuhi kebutuhan pasokan kopi, teh, produk pangan, dan fesyen ke Australia dan Maroko.

Ferry Mursyidan Baldan, Mantan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional yang ikut dalam kegiatan itu menyebut potensi koperasi UMKM memang besar sekali. Jika diberdayakan akan menjadi kekuatan ekonomi.

"Tinggal sekarang bagaimana koperasi ini bisa dikembangkan dan bisa menembus mancanegara,” jelasnya.

Mantan Menkominfo Rudiantara pada kesempatan sama mengatakan, keberadaan koperasi bisa menjadi wadah bagi para alumni dan menyatukan potensinya sebagai penggerak ekonomi.

"Biasanya alumni Unpad cenderung “haree..haree” (sendiri-sendiri) bisa dikikis dengan adanya wadah yang bisa menyatukan potensinya," tandasnya. (esy/jpnn)


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler