UMM Selangkah Lagi Pertahankan Gelar LIMA Football National

Jumat, 13 September 2019 – 02:04 WIB
Universitas Muhammadiyah Malang ke laga puncak LIMA Football Final National 2019 usai menundukkan Universitas Kristen Indonesia (UKI) dengan skor 3-2, Kamis (12/9/2019). Foto: LIMA

jpnn.com, JAKARTA - Gol M. Donanda mengantarkan Universitas Muhammadiyah Malang ke laga puncak LIMA Football Final National 2019 usai menundukkan Universitas Kristen Indonesia (UKI) dengan skor 3-2, Kamis (12/9/2019).

Sepakan pemain pengganti tim juara bertahan itu sangat dramatis. Sebab, pada  pada babak empat besar yang berlangsung di lapangan Universitas Muhammadiyah Jakarta, mereka sempat ketinggalan 1-2 hingga pertengahan babak kedua.

BACA JUGA: 2 Tim Debutan Ramaikan LIMA Voli 2019

UMM pantas peras keringa  karena yang menjadi lawan adalah juara zona Jakarta alias Great Jakarta Conference sekaligus salah satu favorit juara.

Pertandingan ini sendiri berjalan ketat. Itu terlihat saat pertengahan babak pertama.

BACA JUGA: LIMA Football Nationals Sengit, UMJ Siap Pertahankan Gelar

Kedua kubu sama-sama melakukan pertukaran pemain. Meski UKI lebih mendominasi, gol pembuka justru berhasil dibuat oleh UMM melalui  sundulan Mohammad Zakki Jauhari pada menit ke-33.

Tersentak dengan dengan gol lawan, UKI langsung meningkatkan tekanan dan bermain lebih ngotot.

Hal itu berujung pada pelanggaran yang berbuah kartu kuning kepada Yan Paulus Melin Momot dan Setiya Alamsyah.

Upaya tim asal kampus Cawang, Jakarta Timur, itu baru membuahkan hasil pada  menit 50 melalui sundulan Fiqri Junsal Maruapey.

Berselang 15 menit kemudian, Fiqri kembali menjebol gawang UMM yang dikawal Moch. Ainun Najib sekaligus membalikkan keadaan menjadi 2-1 untuk keunggulan UKI.

Ketinggalan gol tak membuat mental pemain UMM runtuh. Mereka tetap focus dan ngotot.

Hasilnya, pada menit 87 lewat sebuah skema serangan balik Zakki yang menjadi pencetak gol pertama kembali mempersembahkan gol bagi timnya.

Pemain UKI yang tersusul mulai kehilangan konsentrasi dan koordinasi antarlini jadi lemah. Kondisi yang pada akhirnya harus mereka bayar mahal.

M. Donandi yang masuk sebagai pemain pengganti pada menit 73 berhasil menjebol gawang UKI pada menit kedua waktu tambahan babak kedua melalui umpan  Hendra Putra Satriya.

“Bersyukur akhirnya kami  bisa lolos ke final setelah sempat tertinggal lebih dahulu. Sejak awal saya sudah berpesan para pemain harus fokus karena peluang untuk mempertahankan gelar juara tinggal selangkah lagi,” kata Agung Yudha, pelatih UMM usai pertandingan.

Sementara itu, Manajer UKI Angiat Slamet mengatakan, kekuatan kedua tim relative merata sehingga pertandingan berjalan ketat.

“Namun  keberuntungan kali ini tidak berada di sisi kami. Sepak bola memang tidak bisa diprediksi, tetapi usaha anak-anak sudah maksimal. Kami akan berjuang di pertandingan perebutan peringkat ketiga nanti,” tegasnya.

Di final Jumat (13/9) besok, UMM akan menghadapi  “saudara” mereka yakni  Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ).

Perang sesama anak-anak Muhammadiyah itu  tercipta setelah UMJ yang bertindak selaku tuan rumah di semifinal lain berhasil menyingkirkan Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Pasundan (STKIP Pasundan)  Cimahi dengan skor 5-2.

“Alhamdulillah kami diberikan hasil yang baik dan bisa lolos lagi ke final dengan lawan yang sama di final tahun lalu. Permainan anak-anak sudah maksimal dan kami memang ingin mempertahankan juara. Mempertahankan lebih sulit daripada mengejar. Oleh karena itu, kami akan berusaha dengan maksimal di pertandingan final besok,” ujar Ayang Abdul Rozak, ofisial UMJ.

Meski tersingkir, anak-anak asal Cimahi itu tetap puas. Itu tak lain karena penampilan ini merupakan yang pertama bagi mereka.

“Kami tetap akan tampil fight untuk merebut peringkat tiga pada laga besok melawan UKI. Sebab, sejak awal, target kami memang sampai di sana,”kata pelatih STKIP Pasundan Agus Santosa. (jos/jpnn)


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler