jpnn.com - Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia (KEHATI) mengumumkan para peraih KEHATI Award 2024 di Gedung Kesenian Jakarta, Selasa (3/12).
KEHATI Award sendiri merupakan penghargaan tertinggi dalam bidang lingkungan di Indonesia, yang terdiri dari lima kategori berbeda yakni Forestry, Marine, Agriculture, Climate Change, dan Waste and Pollution.
BACA JUGA: Sarankan Gus Miftah Berhenti Dagang Agama, Akbar Faizal: Cobalah Jualan Es Teh Keliling
Penghargaan itu diikuti oleh sejumlah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), akademisi, masyarakat adat, jurnalis, generasi muda, hingga pekerja seni.
Para peraih penghargaan KEHATI Award 2024 ialah Kelompok Pelestari Hutan Pesanguan, Lampung (Kategori Forestry), Natural Aceh, Banda Aceh (Kategori Marine), Gestianus Sino, Kupang (Kategori Agriculture), Komunitas Banyu Bening, Sleman (Kategori Climate Change), dan Yogi Tujuliarto, Jakarta (Kategori Waste and Pollution).
BACA JUGA: Guru Supriyani Diperiksa Propam soal Permintaan Uang Rp 50 Juta oleh Oknum Polisi
Direktur Eksekutif Yayasan KEHATI Riki Frindos mengatakan penghargaan tertinggi di bidang keanekaragaman hayati dan lingkungan hidup di tanah air ini digelar untuk mengapresiasi upaya yang dilakukan para individu dan kelompok yang telah melakukan penyelamatan dan berusaha keras mengurangi kerusakan alam.
“Penghargaan yang diberikan sejak tahun 2000 ini adalah bentuk apresiasi terhadap upaya luar biasa dari perseorangan dan lembaga yang peduli terhadap lestarinya keanekaragaman hayati dan lingkungan hidup di Indonesia,” kata Riki dalam keterangannya, Kamis (5/12).
BACA JUGA: Gus Miftah Goblokin Penjual Es Teh, Kiai Cholil Nafis: Jangan Ditiru ya, Dek
Riki menjelaskan tujuan penyelenggaraan award ini ialah mendorong upaya serta inovasi di bidang pelestarian dan pemanfaatan keanekaragaman hayati.
"Ini juga bertujuan memacu semangat dan motivasi masyarakat dalam pelestarian dan pemanfaatan keanekaragaman hayati, serta memberikan inspirasi dan pembelajaran dalam upaya pelestarian dan pemanfaatan keanekaragaman hayati," lanjutnya.
Riki juga menjelaskan upaya pelestarian dan pemanfaatan sumber daya hayati kini menghadapi tantangan besar, mulai dari perubahan tata guna lahan dan laut, kurangnya pemanfaatan yang berkelanjutan, pencemaran lingkungan, dan perubahan iklim.
Padahal, keanekaragaman hayati berperan penting menciptakan keseimbangan ekosistem, melestarikan ragam budaya, mendukung pertumbuhan ekonomi, sumber penghidupan masyarakat adat, serta menyediakan jasa lingkungan yang dapat dinikmati masyarakat luas.
Oleh sebab itu, dengan tantangan ini, KEHATI mendorong solusi berbasis alam melalui pelestarian dan pemanfaatan keanekaragaman hayati yang berkeadilan.
“Keanekaragaman hayati tidak terbatas pada upaya konservasi, tetapi bisa menjelma menjadi sumber-sumber inspirasi, pengetahuan, paradigma berpikir. Secara strategis, kami di KEHATI, berperan mengangkat inspirasi, inisiatif serta pengetahuan yang ada di masyarakat untuk menjadi pembelajaran, perbaikan kebijakan, dan pengakuan atas upaya masyarakat sipil,” kata Riki.
Sementara itu, Ketua Dewan Juri KEHATI Award 2024 Amanda Katili Niode mengatakan beberapa kriteria yang menjadi penilaian ialah besarnya manfaat dan dampak positif terhadap keanekaragaman hayati dan lingkungan hidup, serta dampak positif kepada masyarakat, baik di sekitar lokasi maupun masyarakat umum.
“Ajang ini memberikan kesadaran dan inspirasi bagi kita atas upaya pelestarian dan pemanfaatan keanekaragaman hayati yang tak kenal lelah, bahkan tanpa diketahui banyak orang,” katanya.
Kriteria lain yakni keberlanjutan kegiatan serta besarnya upaya dan pengorbanan yang dicurahkan di luar tugas dan kewajiban seseorang atau kelompok/organisasi.
Kriteria berikutnya yakni keterlibatan pihak-pihak lain dalam usaha yang dilakukan demi menunjang kesinambungan kegiatan dan mempertinggi nilai manfaat dan orisinalitas dan inovasi kegiatan/usaha.(mcr8/jpnn)
Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Kenny Kurnia Putra