JAKARTA -- Pencetakan dan pendistribusian naskah soal ujian nasional (UN) tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Sederajat harus benar-benar dipastikan berjalan baik. Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera, Aboebakar Alhabsy, mengatakan, jangan sampai amburadulnya ujian akhir untuk SMA akan terulang saat ujian akhir untuk SMP ini.
"Harus dipastikan bahwa pencetakan dan distribusi naskah ujian akhir SMP telah dilakukan dengan baik," katanya, Minggu (21/4).
Berkaca atas penundaan UN SMA dari Senin ke Selasa dan kemudian Kamis pekan lalu, hendaknya jangan sampai terjadi lagi pada ujian akhir untuk SMP. Meskipun diundur, Aboebakar memastikan UN SMA tidak juga berjalan dengan lancar.
Sedikitnya ada 37 sekolah di 10 kabupaten/kota di Kalimantan Selatan tidak mendapatkan naskah soal ujian. Sedangkan di Kota Banjarmasin ada empat sekolah yang tidak mendapatkan naskah soal UN.
Bahkan di Balangan dari 13 penyelenggara ujian nasional, hanya SMA 1 Halong saja yang mendapatkan naskah ujian. "Harus ada upaya keras dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan agar carut marut ujian seperti ini tidak lagi terulang ketika unas SMP," katanya.
Ia meragukan jaminan dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan bahwa UN SMP akan dapat dilaksanakan serempak. Sebab, dari informasi yang diterima, sampai Jum'at (19/4) sore baru naskah soal untuk Kotabaru saja yang sudah sampai. Sedangkan yang lain masih dikirim dari Kudus ke Surabaya untuk selanjutnya diangkut ke Kalsel. "Saya masih ragu hal ini bisa terlaksana dengan baik di Kalsel," katanya.
Ia juga menyarankan, Dinas Pendidikan Kalsel dan Panitia Pelaksana Ujian terus memantau dan mengawal jalannya distribusi soal tersebut. "Maksimalkan kerjasama dengan Polri untuk mendistribusikan naskah soal ujian nasional tingkat SMP ini dengan cepat dan baik, sehingga UN bisa dilaksanakan sesuai jadwal yang ditentukan," kata Aboebakar, yang juga Anggota Komisi Hukum DPR itu. (boy/jpnn)
"Harus dipastikan bahwa pencetakan dan distribusi naskah ujian akhir SMP telah dilakukan dengan baik," katanya, Minggu (21/4).
Berkaca atas penundaan UN SMA dari Senin ke Selasa dan kemudian Kamis pekan lalu, hendaknya jangan sampai terjadi lagi pada ujian akhir untuk SMP. Meskipun diundur, Aboebakar memastikan UN SMA tidak juga berjalan dengan lancar.
Sedikitnya ada 37 sekolah di 10 kabupaten/kota di Kalimantan Selatan tidak mendapatkan naskah soal ujian. Sedangkan di Kota Banjarmasin ada empat sekolah yang tidak mendapatkan naskah soal UN.
Bahkan di Balangan dari 13 penyelenggara ujian nasional, hanya SMA 1 Halong saja yang mendapatkan naskah ujian. "Harus ada upaya keras dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan agar carut marut ujian seperti ini tidak lagi terulang ketika unas SMP," katanya.
Ia meragukan jaminan dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan bahwa UN SMP akan dapat dilaksanakan serempak. Sebab, dari informasi yang diterima, sampai Jum'at (19/4) sore baru naskah soal untuk Kotabaru saja yang sudah sampai. Sedangkan yang lain masih dikirim dari Kudus ke Surabaya untuk selanjutnya diangkut ke Kalsel. "Saya masih ragu hal ini bisa terlaksana dengan baik di Kalsel," katanya.
Ia juga menyarankan, Dinas Pendidikan Kalsel dan Panitia Pelaksana Ujian terus memantau dan mengawal jalannya distribusi soal tersebut. "Maksimalkan kerjasama dengan Polri untuk mendistribusikan naskah soal ujian nasional tingkat SMP ini dengan cepat dan baik, sehingga UN bisa dilaksanakan sesuai jadwal yang ditentukan," kata Aboebakar, yang juga Anggota Komisi Hukum DPR itu. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Demokrat Lakukan Restrukturisasi Kepengurusan
Redaktur : Tim Redaksi