UNAIR Minta Gilang Bungkus Segera Klarifikasi Kasusnya

Minggu, 02 Agustus 2020 – 23:43 WIB
Gilang Bungkus berbaju putih. Foto Instagram

jpnn.com, SURABAYA - Universitas Airlangga Surabaya (Unair) menjatuhkan sanksi berupa skorsing sementara terhadap terduga pelaku pelecehan atau fetish yang dilakukan oleh mahasiswa semester 10 dari Fakultas Ilmu Budaya (FIB), Gilang Aprilian Nugraha alias Gilang Bungkus.

Skorsing ini sekaligus agar Gilang segera mempercepat proses klarifikasi yang mencoreng nama kampusnya tersebut,

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Ibu Iriana Ngepel, Bu Retno Kirim Surat untuk Mas Menteri, Otto Hasibuan Bela Djoko Tjandra

"Kami skorsing sementara sampai anaknya memberikan klarifikasinya," kata Ketua Pusat Informasi dan Humas (PIH) Unair, Dr. Suko Widodo, ketika ditemui di Surabaya.

Tim dari help center maupun Dekanat FIB masih terus mencoba menghubungi pelaku.

BACA JUGA: Analisis Pakar Psikologi Forensik tentang Perilaku Gilang Bungkus, Apa Itu Fetish?

Unair sampai saat ini belum bisa menjatuhkan sanksi. “Dalam prosedur komite sidang, kalau belum bisa ya diusahakan, kalau dikontak terus menerus gak bisa, langsung kami tindak,” ujarnya.
 
Sampai saat ini, dia menyampaikan, tim help center sudah mendapat 15 laporan dari yang diduga sebagai korban.

Dalam pengakuannya, para korban tidak menceritakan secara rinci, tetapi mengaku mendapat perlakuan yang sama seperti yang viral dipublik.

BACA JUGA: Tak Ada Akhlak! Tiru Ferdian Paleka, Prank Bagi Daging Kurban Isi Sampah untuk Seorang Ibu

Seperti dikabarkan sebelumnya, kasus ini muncul setelah salah satu korban melalui akun Twitternya @m_fikris menyampaikan curhatannya.

Dalam akun disebutkan jika korban dijadikan bahan untuk memenuhi fantasi seksual dari pelaku.

Korban disuruh membungkus diri menggunakan kain jarik lalu diikat dengan tali atau lakban, dengan waktu berjam-jam.

Selama itu pula, korban harus mau didokumentasikan sebagai bukti yang dikirim secara daring kepada pelaku.

Berdasar informasi, pelaku melancarkan aksinya dengan motif untuk menyelesaikan tugas akhir sehingga, para mahasiswa baru yang menjadi korban itu, mau memenuhi permintaannya. (ngopibareng/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler