Undana Klaim Lulusan FK Memenuhi Standar

Wisuda Perdana Sarjana Kedokteran

Senin, 27 Februari 2012 – 06:25 WIB

KUPANG - Sejarah baru dicatat Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang.  Sebanyak 43 sarjana kedokteran Undana resmi diwisuda oleh Rektor Undana, Prof. Frans Umbu Datta. Lulusan perdana ini juga dinilai sudah memenuhi standar.
 
Rektor Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, Prof. Dr.dr.Idrus A Paturusi pada kesempatan itu mengatakan, lulusan Fakultas Kedokteran Undana sudah memenuhi standar lulusan dan layak untuk mengikuti pendidikan profesi selama dua tahun sebelum dikukuhkan menjadi dokter. "Saya lihat IPK para lulusannya ada yang masih di bawah tiga tetapi secara keseluruhan rata-rata di atas tiga sehingga telah memenuhi standar kelulusan," kata Idrus.

Penilaian ini wajar karena FK Unhas menjadi mitra FK Undana sejak berdiri tahun 2007 lalu. Sebagian besar tenaga pendidik di FK Undana masih berasal dari FH Unhas. Kepada wartawan setelah acara wisuda, Prof. Idrus mengatakan, kerja sama dengan Undana tersebut masih terus dilaksanakan hingga Undana benar-benar mandiri.

"FK menghasilkan dokter yang menangani manusia, bukan insinyur yang kerja jembatan yang kalau rubuh bisa dibangun kembali. Jadi harus benar-benar berkualitas sehingga kita baru akan lepas setelah Undana sudah benar-benar mandiri," katanya.

Dirinya juga membuka kesempatan kepada sarjana kedokteran lulusan Undana untuk melanjutkan studi profesi di rumah sakit di Makassar bekerja sama dengan Unhas. Saat ini, sebanyak 43 sarjana kedokteran Undana sedang melaksanakan studi profesi di RSUD Prof. dr. Yohanes Kupang.

Wakil Gubernur NTT, Esthon Foenay pada kesempatan itu menyampaikan kebanggaannya atas lulusan perdana FK Undana tersebut. Menurutnya, lulusan perdana FK Undana tersebut merupakan sebuah prestasi yang luar biasa dari Undana dan NTT umumnya. "Ini prestasi yang luar biasa karena tercatat dalam sejarah dan mengharumkan nama NTT," kata Esthon.

Kepada para calon dokter tersebut, Esthon mengharapkan untuk mengikuti pendidikan profesi dengan baik dan terus belajar sehingga kelak menjadi dokter yang berkualitas. "Jangan sampai setelah jadi dokter nanti saat operasi tidak berhasil dan pasien meninggal. Ini yang tidak boleh terjadi karena belakangan ini sering terjadi kasus seperti ini," harapnya.

Mantan Kepala Bappeda NTT ini juga mengatakan, pemerintah daerah dan masyarakat NTT selalu memberikan dukungan penuh untuk perkembangan FK Undana ke depan.

Rektor Undana, Prof. Frans Umbu Datta tampak tak kuasa menahan haru saat memberikan sambutan. Dia mengatakan, lulusan perdana FK Undana tersebut telah menjawab keraguan sekaligus harapan besar dari pemerintah dan masyarakat NTT.

"Tahun 2007 lalu tepatnya 27 April 2007 saya mengundang semua kepala daerah di NTT untuk memberikan dukungan pembangunan FK Undana. Saat itu semua memberikan dukungan penuh. Dan saya memiliki tanggung jawab besar untuk menjawab kepercayaan itu. Hari ini semuanya sudah terjawab namun kami tetap mengharapkan dukungan dari semua pihak untuk perjalanan ke depan," kata Umbu Datta dengan suara agar gemetar.

Rektor Undana dua periode ini, mengatakan, pada tahun 2013 bertepatan dengan HUT NTT 20 Desember 2013 sebanyak 54 dokter perdana lulusan Undana akan diserahkan ke Pemprov NTT. "Jadi ada beberapa lulusan nanti akan diwisuda pada Juni mendatang sehingga pada HUT NTT tahun 2013 sebanyak 51 dokter akan diserahkan untuk NTT," katanya.

Untuk lulusan dari fakultas lain, Umbu Datta meminta untuk tidak berkecil hati karena tetap dibutuhkan oleh masyarakat. "Untuk lulusan fakultas lain juga sama tetap dibutuhkan oleh masyarakat. Tinggal sekarang bagaimana saudara mengembangkannya sehingga bisa bermanfaat dan diterima masyarakat umum," katanya.

Ketua DPRD NTT, Ibrahim Agustinus Medah juga memberi apresiasi khusus atas kesuksesan FK Undana tersebut. "Saya merasa bangga atas kesuksesan yang diraih FK Undana ini karena ini akan membawa perubahan dalam pembangunan di NTT. Selama ini kita lebih banyak mendatangkan dokter dari luar. Namun, kita sudah bisa menghasilkan dokter sendiri," kata Medah.

Idealnya, kata Medah, ratio dokter dan penduduk adalah 40 berbanding 100 ribu jumlah penduduk. Namun, yang terjadi saat ini adalah 10,2 berbanding 100 ribu. Kondisi ini, katanya, menyebabkan masalah kesehatan masih menjadi masalah utama di NTT. "Sehingga harapan kita kondisi ini paling tidak dapat diatasi dalam waktu 15 tahun ke depan," harapnya. Wisuda kemarin merupakan hari kedua periode Februari 2012 ini. Total jumlah wisudawan selama dua hari ini adalah 1.085 orang. Sementara total alumni Undana hingga saat ini sebanyak 39.275 orang. (ito/vit)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Universitas Borneo Sepi Peminat


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler