Uni Eropa Didesak Masukkan Garda Revolusi Islam ke Daftar Organisasi Teroris

Jumat, 20 Januari 2023 – 22:46 WIB
Korps Garda Revolusi Islam. Foto: Reuters

jpnn.com, BERLIN - Parlemen Eropa pada Kamis mendesak Uni Eropa (UE) untuk mencatat Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) dalam daftar organisasi teroris, menurut keterangan situs resmi badan legislatif yang berbasis di Strasbourg itu.

Dalam resolusi tak mengikat, para anggota Parlemen Eropa berhasil mengumpulkan suara mayoritas untuk mendesak 27 negara anggota EU untuk mengambil langkah sanksi terhadap korps militer Iran itu.

BACA JUGA: Korps Garda Revolusi Islam Terancam Masuk Daftar Teroris, Begini Reaksi Iran

Resolusi tersebut menyebutkan bahwa rezim Iran secara terang-terangan mengabaikan hak asasi manusia dan aspirasi demokratis warganya serta mendukung Rusia sehingga “diperlukan penyesuaian lebih lanjut atas posisi Uni Eropa terhadap Iran”.

“Semua yang bertanggung jawab atas pelanggaran hak asasi manusia harus menghadapi sanksi EU, dan IRGC harus masuk dalam daftar teroris,” desak para anggota Parlemen Eropa (MEP).

BACA JUGA: Garda Revolusi Iran Kembali Pamer Kekuatan, Ini Pesan untuk Musuh-Musuh Republik Islam

Mereka juga mendesak EU dan negara-negara anggotanya untuk menambahkan pasukan tambahan IRGC, termasuk milisi paramiliter Basij dan Pasukan Quds, masuk ke dalam daftar teroris.

Negara mana pun di mana IRGC mengerahkan operasi militer, ekonomi, atau informasi harus memutuskan hubungan dengan organisasi ini, kata resolusi Parlemen Eropa tersebut.

BACA JUGA: Garda Revolusi Iran: Kegembiraan Zionis dan Amerika Akan Segera Jadi Ratapan

MEP juga mendesak Uni Eropa untuk memperluas daftar sanksi meliputi pribadi dan entitas yang bertanggung jawab dalam pelanggaran hak asasi manusia dan anggota keluarga mereka, termasuk Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei, Presiden Ebrahim Raisi, Jaksa Agung Mohammad Jafar Montazeri dan semua yayasan terkait dengan IRGC.

Sementara itu, Parlemen Eropa mengutuk “sekeras-kerasnya tindakan hukuman mati dan eksekusi terhadap para demonstran aksi protes damai di Iran dan meminta otoritas Iran menghentikan tindakan keras terhadap warga mereka sendiri."

MEP mendesak otoritas rezim Iran “untuk memastikan pembebasan segera dan tanpa syarat para pengunjuk rasa yang dihukum mati.”

Mereka juga “mengecam fakta bahwa proses pidana dan hukuman mati telah dijadikan senjata oleh rezim untuk membungkam perbedaan pendapat dan menghukum warga yang menggunakan hak-hak dasar mereka."

“Mereka yang bertanggung jawab atas pembunuhan ratusan pengunjuk rasa harus diadili,” kata para anggota Parlemen Eropa.

Resolusi tersebut juga disebut sebagai “perluasan tindakan pembatasan” terhadap Iran karena terus menyediakan pesawat nirawak (UAV) dan berencana untuk menyediakan rudal untuk Rusia.

Terakhir, MEP menyatakan "keprihatinan mendalam atas penindasan transnasional struktural yang dilakukan oleh otoritas Republik Islam Iran, seperti spionase dan pembunuhan, terhadap diaspora Iran yang tinggal di Uni Eropa."

MEP meminta EU dan negara anggotanya “untuk melindungi mereka yang terkena dampak lebih buruk dari penindasan semacam itu.”

Resolusi Parlemen Eropa muncul setelah pertemuan menteri luar negeri negara anggota EU pada Senin di mana sanksi tambahan terhadap Iran diharapkan akan disetujui. (ant/dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler