LONDON - Siprus, negara terkecil di Uni Eropa kini bisa sedikit bernafas lega. Keinginan untuk memulihkan krisis ekonomi yang mencekik sudah menemui jalan terang.
Itu terjadi setelah Uni Eropa sepakat untuk mengucurkan dana kurang lebih sebesar Rp 125 triliun untuk Siprus. Langkah itu diambil Uni Eropa untuk menyelamatkan Siprus yang memang tengah mengalami perekonomian yang lesu.
Nominal tersebut sangatlah besar untuk Siprus. Jumlah itu lebih dari setengah APBN Siprus yang “hanya” mencapai Rp 225 triliun. Dengan adanya bailout tersebut, Siprus diharapkan bisa segera memperbaiki perekonomiannya. Selama ini, permasalahan utama Siprus berada di di sector perbankan.
Namun, dana talangan tersebut tentu juga bakal memusingkan Siprus. Mereka mau tak mau harus menggantinya. Sebagai solusi, pemerintah Siprus bakal memaksakan satu kali pajak pada para nasabah serta deposit mereka.
“Saya akan mendukung dan akan merekomendasika kepada IMF untuk membantu permasalahan financial ini,” terang Christine Lagarde, direktur keuangan IMF seperti dilansir BBC.
Siprus memang mau tak mau hanya mengandalkan dana talangan tersebut untuk memulihkan perekonomiannya. Pasalnya, kondisi ekonomi mereka memang terus memburuk. Tahun lalu, GDP Siprus turun sebanyak 2,4 persen.
Celakanya, hal itu diprediksi akan terus berlanjut sepanjang tahun ini dan beberapa tahun ke depan. Belum lagi dengan tingkat pengangguran yang sudah menyentuh angka 12 persen dan diprediksi bakal meningkat hingga 14 persen 2014 mendatang.
Hal itulah yang membuat Siprus mengajukan permintaan resmi ke Uni Eropa untuk menghindarkan dari resesi ekonomi yang terus memburuk pada Juni 2012 lalu.
“Tidak ada yang ingin melihat anggota Uni Eropa mengalami kelesuan ekonomi. Tidak hanya pemerintah Siprus, tetapi juga semua anggota Uni Eropa,” tegas analis HIS Global Insight Charles Movit. (jos/mas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Rezim Assad Gencar Lepas Bom Kluster
Redaktur : Tim Redaksi