jpnn.com, JAKARTA - Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Fahira Idris menyatakan, harus ada berbagai opsi dalam perang melawan virus corona (COVID-19). Menurut senator dari DKI Jakarta itu, tantangan terbesar dalam perjuangan melawan pandemi global tersebut adalah kecepatan dan ketepatan.
Fahira mengatakan, jika kebijakan physical distancing dan social distancing tidak efektif lagi, harus ada strategi lain. Wakil ketua Badan Pengkajian MPR RI itu menegaskan, seharusnya pemerintah sudah memiliki hasil evaluasi atas kebijakan tentang pembatasan jarak fisik dan sosial dalam menekan persebaran virus corona.
BACA JUGA: Ujian Nasional Dibatalkan, Fahira Idris: Keputusan Tepat
“Jika (pembatasan jarak) sudah efektif maka harus ditingkatkan lagi. Namun, jika ternyata belum sepenuhnya efektif maka strateginya secepat mungkin harus perbaiki atau diubah,” kata Fahira, Senin (30/3).
Oleh karena itu Fahira menegaskan, semua opsi harus disiapkan termasuk kemungkinan penerapan karantina wilayah. “Bila berdasarkan evaluasi strategi pembatasan jarak ternyata kurang efektif, opsi lain harus dipertimbangkan misalnya karantina wilayah secara selektif terutama wilayah yang menjadi episentrum penyebaran virus,” tambahnya.
Fahira menambahkan, opsi karantina wilayah harus dibarengi kesiapan pemerintah, terutama dalam menjamin ketersedian kebutuhan pokok bagi masyarakat. Dia menyakini pemerintah terus berusaha sekuat tenaga dan mengerahkan semua sumber daya demi melawan Covid-19.
“Dalam bencana wabah seperti ini semua opsi, strategi, bahkan skenario terburuk sekalipun harus disiapkan demi bisa memenangkan perang melawan penyebaran Covid-19. Sekali lagi, evaluasi secara cepat dan berkala menjadi kuncinya,” pungkas senator yang akrab disapa dengan panggilan Uni Fahira itu.(boy/jpnn)
BACA JUGA: Corona Meluas, Koalisi Masyarakat Sipil Desak Jokowi Tetapkan Darurat Kesehatan
BACA JUGA: DPD Dukung Darurat Sipil Jika...
Redaktur & Reporter : Boy