jpnn.com - UNICEF memperkirakan bahwa 116 juta bayi akan lahir di tengah pandemi virus corona. Ibu dan bayi yang baru lahir akan menghadapi sejumlah tindakan pembatasan global seperti karantina wilayah (lockdown) dan jam malam, pusat kesehatan yang kelebihan kapasitas, kurangnya pasokan dan peralatan, serta kurangnya tenaga medis terampil untuk menangani persalinan.
Pernyataan itu disampaikan UNICEF dalam rangka menyambut hari ibu yang akan diperingati pada 10 Mei mendatang.
BACA JUGA: Update Corona 8 Mei: Hari Ini Lebih Baik dari Kemarin untuk Semua Aspek
"Jutaan ibu di seluruh dunia memulai perjalanan menjadi orang tua di dunia saat ini," kata Direktur Eksekutif UNICEF Henrietta Fore.
"Mereka kini harus bersiap membawa sebuah kehidupan ke dunia yang menjadi seperti saat ini, sebuah dunia ketika para ibu hamil takut untuk pergi ke pusat kesehatan karena khawatir terinfeksi, atau gagal mendapatkan perawatan darurat karena layanan kesehatan yang penuh, serta aturan lockdown."
BACA JUGA: Gus Nabil: Pemerintah Seharusnya Fokus Penurunan Kurva Kasus Corona
"Sulit membayangkan seberapa besar pandemi coronavirus telah mengubah kondisi para ibu," ujarnya.
UNICEF mendesak pemerintah dan penyedia layanan kesehatan untuk mengambil langkah-langkah, seperti membantu wanita hamil menerima pemeriksaan dan perawatan persalinan, dan memastikan bahwa petugas kesehatan diberikan alat pelindung diri yang diperlukan. (xinhua/ant/dil/jpnn)
BACA JUGA: Kabar Menggembirakan di Tengah Pandemi Corona, Soal GBK
Redaktur & Reporter : Adil