jpnn.com - BANDUNG – Satreskrim Polres Bandung menerapkan kebijakan unik dalam rangka lebih mendekatkan diri kepada masyarakat. Mulai bulan ini, setiap hari Kamis semua anggota diwajibkan memakai pakaian adat.
“Mulai bulan ini, penyidik polisi akan menggunakan pakaian adat setiap Kamis, bukan hanya baju ada sunda saja, tapi baju adat seluruh Indonesia,” tutur Kasatreskrim AKP Niko NAP, Jumat (18/6).
BACA JUGA: Tertangkap, PSK Ngaku Ingin Belikan Baju Lebaran Anak
Untuk bulan ini, baju adat yang dikenakan adalah adat Sunda, lengkap dengan ikat kepala. “Bulan depan, baju adat yang dikenakan akan berbeda, bisa adat Batak, Dayak dan adat yang lainnya. Jadi setiap bulan, baju adat yang dikenakan akan berganti,”paparnya.
Penggunaan baju adat, kata Niko untuk memancing masyarakat supaya bisa berinteraksi dengan petugas kepolisian. “Paling tidak, ketika masyarakat heran dengan pakaian adat yang dikenakan, bisa bertanya itu pakaian apa, berasal dari mana dan pertanyaan lainnya. Makanya, petugas juga diwajibkan untuk mengetahui seluk beluk pakaian adat yang dikenakan, supaya bisa menjelaskan kepada masyarakat,”terangnya.
BACA JUGA: HEBOH! Kepergok, Ngakunya Hanya Beri Tisu, Lho...?
Dengan obrolan ringan mengenai pakaian yang digunakan, diharapkan interaksi antara polisi dengan masyarakat bisa terjalin baik. “Polisi itu mempunyai tugas prepentif dan represif. Tapi kebanyakan masyarakat lebih melihat represifnya, sehingga interaksi dengan polisi menjadi kurang, dengan cara ini diharapkan ada interaksi yang baik, sehingga kedepan upaya prefentif dengan pendekata bisa lebih mudah,”ujarnya. (mld/dil/jpnn)
BACA JUGA: Mobil Pak Camat Terjebak Lumpur, Ini Fotonya
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dituduh Cabuli Anak, Ayah Tiri: Anu Saya Sudah Mati
Redaktur : Tim Redaksi