jpnn.com, MATARAM - Gelaran Motocross Grand Prix Championship (MXGP) di Sirkuit Eks Bandara Selaparang, Kota Mataram, NTB berlangsung seru.
Ribuan penonton pun nampak mulai padati area sirkuit sejak Minggu (2/7) siang hingga sore tadi.
Pada gelararan MXGP seri ke-11 ini terdapat sejumlah penampakan unik dari para penonton.
Dari pantauan, sejumlah penonton rela panjat pagar pembatas, pohon mangga hingga naik kendaraan buldozer untuk menyaksikan final race MX2 dan race 2 MXGP yang berlangsung sehak pukul 15.00 WITA dan pukul 16.00 WITA.
Wahyu (33) warga Lingkungan Jempong, Kelurahan Ampenan Utara, rela memanjat pagar pembatas Eks Bandara Seleparang demi menonton.
Kendati demikian, dia mengaku senang walaupun tidak dapat menyaksikan balapan melalui dalam sirkuit.
"Di sini kami bisa lihat seluruh lintasan karena dari atas langsung," katanya.
Tidak berjarak jauh dari tempat yang tadi, di sana juga terdapat sejumlah penonton yang rela naik bul Dozer di tribun Festival sisi selatan sirkuit untuk menyaksikan final race balapan MXGP.
Amri (25) salah satu penonton yang ditemui mengungkapkan alasannya nekat naik alat berat tersebut.
Dia mengaku hanya bisa menonton menggunakan tiket klas festival saja. Mengingat harga tiket di tribun VIP cukup tinggi.
"Seru di sini (bul Dozer, red). Kami kan tidak punya tiket di tribun VIP," ujar Amri kepada JPNN.
Amri pun rela berdesak-desakan bersama belasan orang lainnya di atas bul dozer demi melihat para croser menjajal trek Sirkuit MXGP Selaparang.
Rupanya bul Dozer itu digunakan untuk membuat lintasan Sirkuit MXGP Selaparang yang sepanjangan 1,7 kilometer.
Terpisah, penonton lain yang rela naik pohon mangga bernama Ziad (20) asal Dusun Muhajirin, mengaku ogah ketinggalan ajang bergengsi tersebut.
Dia rela menyaksikan keseruan balap motorcross kelas dunia ini dari atas pohon mangga yang terdapat di sisi utara lintasan sirkuit.
"Seru!" teriak Sanjaya dari atas pohon Mangga di sisi Utara tribun Festival Sirkuit MXGP Selaparang saat final race 2 MX2 berlangsung, Minggu sore.
Pria yang lahir Desa Sesela, Kec. Gunungsari, Kabupaten Lombok Barat itu mengatakan rela naik pohon mangga karena tidak mampu membeli tiket MXGP Selaparang.
"Daripada tidak dapat nonton," ujarnya.
Pantauan media ini, tepat pukul 16.00 WITA, para rider MXGP mulai mengencangkan gas motornya di garis star.
Puluhan ribu penonton di tribun festival histeris menyaksikan 23 rider beradu cepat untuk menjadi yang pertama di sirkuit bekas bandara ini.(mcr38/jpnn)
BACA JUGA: MXGP Seleparang Lombok Bawa Angin Segar Bagi Pelaku UMKM
Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Edi Suryansyah