jpnn.com - TOKYO - Para wanita karir di Jepang punya cara unik melepaskan rasa tekanan masalah di tempat kerja dengan metode 'terapi air mata'.
Cukup dengan membayar 40 pound atau setara Rp800ribu, sekelompok pria tampan akan datang menemui mereka yang sedang berduka untuk membantu menyeka air mata menggunakan tisu atau saputangan.
BACA JUGA: Waspadai Penipuan Pencairan Santunan Korban Crane
Daily Mail melaporkan, metode tersebut dikenal sebagai 'terapi air mata' atau Ikemeso semakin populer di negara ini, dan dipercaya banyak membantu wanita profesional untuk menghilangkan tekanan di tempat kerja.
Kata Ikemeso sendiri berarti pria lucu dalam bahasa Jepang.
BACA JUGA: Kebakaran di Hotel, Ini Langkah Menag
Pendiri terapi Ikemeso, Hiroki Terai mengatakan, dia mendapat ide tersebut menyusul tekanan serta kekerasan seksis di tempat kerja yang rata-rata didominasi kaum pria.
"Banyak wanita yang mengalami stres berat sehingga sanggup berhenti kerja atau melakukan sesuatu pada diri mereka. Ada juga yang masih bertahan.
BACA JUGA: Foto Palsu Majalah Nokta, Endorgan: Saya Tidak Pernah Selfie Seumur Hidup!
"Terapi kami akan membantu wanita-wanita ini mengungkapkan perasaan mereka dengan cara menangis atau setidaknya tertawa dengan menonton film menyenangkan hati. Perusahaan saya telah menyediakan tujuh pria tampan untuk menangani golongan ini," katanya.
Lebih lanjut Terai mengatakan, 'pasien' hanya perlu menghubungi nomor telepon yang tertera, dan pekerja 'lucu' akan segera meluncur ke tempat kerja untuk membantu menenangkan mereka.
"Kami memiliki kata-kata perangsang serta jaringan yang dapat membantu menyeka air mata. Wanita terlibat juga bisa menangis sebanyak yang mereka inginkan, sehingga tekanan yang mereka hadapi itu hilang.
"Kami akan duduk menemani mereka, setiap permasalahan ada jalan solusi. Ini adalah cara kami untuk membantu wanita karir sehingga tidak menyerah dengan karir mereka," ujarnya.(Daily Mail/ray/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kisah Anak yang Dicari Google, Diincar Twitter, Dilamar Facebook dan Diundang Obama
Redaktur : Tim Redaksi