Uniknya Tiny Tetra House yang Dibangun Menggunakan Sampah Daur  

Jumat, 21 Agustus 2020 – 12:54 WIB
Tiny Tentra House. Foto: dok. Stilit Studios

jpnn.com, JAKARTA - Stilt Studios meluncurkan Tiny Tentra House, hunian yang mengusung konsep prefabrikasi menggunakan material dari sampah daur ulang.

Rumah contoh untuk proyek ini dibangun di Bali. Rencananya, akan mulai dipasarkan pada Oktober mendatang.

BACA JUGA: Nikita Mirzani Pelesiran di Bali, Pamer Tarif Vila yang Ditempati, Memang Wouw

Florian Holm, pendiri dan CEO Stilt Studios mengungkapkan bahwa proyek Tiny Tentra House sudah terdaftar dalam Kickstarter.


Tiny Tetra House. Foto: dok Stilt Studios

BACA JUGA: Tingkat Hunian Hotel Diprediksi Anjlok 50%

“Kami memutuskan untuk meluncurkan proyek ini di Kickstarter untuk mendapatkan sebanyak mungkin tanggapan dari masyarakat,” ujar Florian Holm

“Ini sebagai dorongan untuk kami yang berupaya menyempurnakan prototype sebelum membangun versi produksi,” lanjutnya.

BACA JUGA: Permintaan Dekorasi Interior Meningkat

Tiny Tetra House merupakan bangunan seluas 64 meter persegi dengan fasilitas lengkap termasuk kamar tidur, ruang tamu, dapur, ruang makan dan kamar mandi yang dapat mengakomodasi 2 orang.


Interrior Tiny Tetra House. Foto: dok. Stilt Studios

Hunian ini dibuat di atas struktur dengan ketinggian 40 cm dari permukaan tanah. Struktur utama bangunan ini menggunakan baja.

Selain itu, kayu dan kaca juga menjadi material dominan yang digunakan pada bangunan ini.

Desain arsitektural Tiny Tetra House bertujuan untuk menyatukan bentuk bangunan dengan lingkungan sekitar, dengan memanfaatkan karakteristik reflektif dari material yang terbuat dari olahan sampah daur ulang.

Orientasi diagonal dari bangunan ini menciptakan ruang dengan pemandangan yang menarik, baik dari dalam maupun dari luar bangunan. Penggunaan fasad kaca yang membentang penuh dari atas sampai bawah memberikan kesan luas dan elegan.

Lembaran modular yang terbuat dari hasil daur ulang kemasan Tetra Pak bekas membentuk elemen atap dan dinding, menjadikannya sebagai fitur utama yang membuat Tiny Tetra House unik.

“Seperti Negara lain, Indonesia, terutama di Bali, juga memiliki masalah dalam mendaur ulang limbahnya. Kini Stilt Studios ikut berupaya memberikan kontribusi positif dalam lingkup ekonomi, masyarakat setempat dan alam dengan menciptakan desain yang unik serta dapat mengurangi dampak terhadap lingkungan sekitar”, kata Alexis Dornier, salah satu pendiri dan Kepala Desainer Stilt Studios. (jlo/jpnn)


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler