jpnn.com, MALANG - Universitas Islam Malang (Unisma) mendapat gelontoran dana hibah dari kemenristekdikti. Untuk dana penelitian saja misalnya, Unisma mendapat kucuran Rp 5 miliar dari Kemenristekdikti. Naik sekitar Rp 2 miliar dari tahun lalu.
Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Unisma Dr Ir H. Masyhuri Mahfudz MS T menyebut, meski ada dana besar, tapi pengusul proposal penelitian masih minim. Baru 28 peneliti. Minimnya pengusul proposal penelitian ini dampak dari adanya aturan ketat untuk mendapatkan dana hibah itu.
BACA JUGA: Buka Mata Kuliah Big Data, Kemenristekdikti Gandeng 20 PTN - PTS
”Memang Kemenristekdikti mengubah aturan kelengkapan penelitian lebih detail. Jadi, kadang dosen ini masih perlu adaptasi dengan sistem baru,” terang Masyhuri.
Misalnya, untuk latar belakang penelitian, Kemenristekdikti meminta dosen hanya boleh menulis 500 kata saja. Padahal, kata Masyhuri, para dosen kebiasaan menulis lebih dari 500 kata hingga pada perincian pembelanjaan bahan penelitian harus ditulis sampai dengan satuannya.
BACA JUGA: September, Kemenristekdikti Luncurkan Mata Kuliah Daring Big Data
BACA JUGA: Tidak Kuasai Matematika, Jangan Harap Guru Bisa Mengajar Informatika
Sementara, agar penyerapan dana ini matang, dosen harus fokus pada dua indikator penelitian utama. Yakni indikator ekonomi dan sosial di dalam pengabdian masyarakat (pengmas).
BACA JUGA: Menristekdikti: Uji Kompetensi Tenaga Kesehatan Dikembalikan ke Perguruan Tinggi
”Di Unisma yang populer penelitian berkaitan ketahanan pangan dan inovasi pembelajaran,” kata dosen fakultas pertanian ini.
Sebenarnya, untuk kampus klaster pertama seperti Unisma mendapat dana sebesar Rp 15 miliar. ”Tetapi itu tidak diberikan semua. Jadi, baru turun jika proposalnya sudah matang dan siap didanai,” singkat mantan sekretaris Lembaga Penelitian Unisma ini.
Rencana untuk tahun depan Unisma pasang target dana naik 50 persen. ”Sekarang kami membentuk Unit Inovasi, masih terus bekerja untuk meningkatkan riset, mudah-mudahan berikutnya bisa naik 50% lagi,” terangnya.
Sementara, Rektor Unisma Prof Dr Maskuri Bakri MSi menyatakan untuk menggenjot penelitian, Unisma juga menyediakan operasional dana khusus bagi para dosen muda yang umumnya belum menduduki posisi struktural akademis di kampus.
”Sehingga mereka bisa melatih kemampuan sebagai peneliti dan dapat meneliti ide-ide inovatifnya sejak awal,” pungkasnya. (san/c1/abm)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kemenristekdikti Meluncurkan Seleksi Mandiri Masuk PTN-Barat 2019
Redaktur & Reporter : Soetomo