United Seret Dokter Turun dari Pesawat, Berdarah-darah

Rabu, 12 April 2017 – 19:48 WIB
Ilustrasi. Foto: reuters

jpnn.com, CHICAGO - David Dao kebanjiran simpati di media sosial. Dokter berusia 69 tahun asal Kentucky, Amerika Serikat itu adalah korban dari maskapai United Airlines.

Video 'penderitaan' Dao menjadi viral. Dao adalah salah satu penumpang penerbangan United Airlines dari Chicago ke Louisville, Minggu (9/4).

BACA JUGA: Guru Cantik Berusia 21 Tahun Ini Menggemaskan Banget

Saat hendak lepas landas, pihak maskapai mengumumkan pesawat melebihi kapasitas. Maksud di balik itu sebenarnya adalah ingin memberikan tempat duduk kepada beberapa staf maskapai yang kabarnya sedang diburu waktu.

Pihak maskapai pun meminta sejumlah penumpang rela pindah ke penerbangan berikutnya. Mereka meminta penumpang tunjuk tangan menjadi sukarela.

BACA JUGA: Sadis! Bu Guru Ditembak Mati Sang Mantan

Namun tak seorang pun penumpang yang mau pindah penerbangan. So, pemilihan secara acak digelar oleh pihak maskapai. "Mereka memilih salah seorang dokter, orang Asia (Dao)," kata salah seorang penumpang, Jayse D Anspach.

Dao tegas menolak. Dia mengaku dikejar waktu karena harus bekerja. Dia sudah ada janji dengan pasiennya. Dao akhirnya diseret, berdarah-darah. Bukannya bertemu pasien, si dokter malah harus menerima perawatan di sebuah rumah sakit di Chicago.

BACA JUGA: Korea Utara: Kami Akan Melawan dengan Nuklir!

Kepada saluran TV WKLY, Dao mengatakan dia tidak dalam keadaan baik. Keluarga besarnya juga telah menyewa pengacara untuk berjaga-jaga seandainya Dao ingin melanjutkan kasus ini ke ranah hukum.

Sementara itu, CEO United Airlines, Oscar Munoz telah mengeluarkan pernyataan meminta maaf kepada Dr Dao, dan maskapai bersedia menanggung semua pengobatannya.

“Itu benar-benar mengerikan, telah menimbulkan banyak tanggapan. Kemarahan, kemarahan, kekecewaan. Di atas semua ini, kami ingin memohon maaf sedalam-dalamnya untuk apa yang terjadi," ujar Munoz.

Laporan terakhir, sekelompok senator telah menandatangani surat yang ditujukan kepada maskapai yang bermarkas di Chicago itu, untuk meminta informasi lebih lanjut tentang prosedur maskapai memaksa mengusir penumpang. (independent/bbc/adk/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Darurat Tiga Bulan setelah Dua Gereja Diserang


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler