Dua universitas yang saling bersaing di Adelaide, Australia Selatan menyepakati wacana yang mengejutkan untuk melakukan merger.
Keputusan ini diyakini dapat mengangkat kedua universitas itu masuk dalam daftar 100 perguruan tinggi teratas di dunia.
BACA JUGA: Kecambah Terkontaminasi Salmonella
Universitas Adelaide dan Universitas Australia Selatan [UniSA] telah mengumumkan akan mengeksplorasi berbagai keuntungan dari melakukan merger dalam rangka menciptakan sebuah universitas gabungan baru.
Pemimpin dari kedua universitas ini telah sepakat untuk mengeksplorasi wacana tersebut, dan menilai apakah merger tersebut dapat menghasilkan lembaga yang lebih kuat dan memberikan hasil pendidikan yang lebih baik bagi para mahasiswa.
BACA JUGA: Jumlah Korban KM Sinar Bangun Yang Hilang di Danau Toba 180 Orang
Empat universitas di Australia berhasil masuk dalam daftar 100 universitas teratas di dunia edisi terbaru yakni - Universitas Melbourne, Universitas Sydney, Universitas Queensland, dan Universitas Nasional Australia di Canberra.
Perguruan tinggi yang masuk dalam sepuluh besar dari daftar itu termasuk Oxford, Stanford dan Harvard.
BACA JUGA: Kakek Tinggalkan Koleksi 80 Ribu Piringan Hitam di Gold Coast
"Lansekap nasional dan internasional dari pendidikan tinggi dengan cepat berubah," demikian bunyi pernyataan bersama UniSA dan Universitas Adelaide.
"Sekarang adalah waktunya untuk memfasilitasi percakapan tentang apakah menyatukan universitas kami akan menciptakan universitas terkenal berskala internasional baru yang akan dihadirkan secara baik untuk mengantisipasi dan menanggapi lansekap yang berubah ini." Photo: Mahasiswa University of South Australia (UniSA) menunggu upacara kelulusan mereka dimulai.
(ABC NEWS: Isabel Dayman)
Tekad menciptakan universitas terbaik di dunia
Jajaran Dewan Universitas dari kedua perguruan tinggi tersebut telah mengesahkan kerjasama selama enam bulan untuk membahas wacana merger ini, yang dijelaskan dalam sebuah pernyataan bersama dari Rektor Universitas Adelaide Laksamana Muda Kevin Scarce dan Rektor UniSA, Jim McDowell.
Laporan gabungan dari temuan mereka akan disampaikan pada akhir tahun ini.
"Kami perlu menentukan apakah wacana merger ini akan memungkinkan kami menyediakan akses dan manfaat yang lebih besar bagi para mahasiswa, menciptakan lebih banyak kesempatan bagi staf, memungkinkan kolaborasi dan kontribusi yang lebih besar kepada komunitas kami, dan membuat kontribusi ekonomi, sosial dan budaya yang lebih besar bagi Australia Selatan," kata pernyataan.
"Masalah merger antara kedua universitas telah memantul di sekitar Australia Selatan, sebagaimana juga terjadi negara-negara lain, selama dua dekade.
"Kami dapat meramalkan, misalnya, bahwa dengan menggabungkan dan mengkonsolidasikan keahlian unggulan kami, terutama di bidang-bidang seperti pertahanan, kesehatan, pertanian, pendidikan dan teknik, akan memposisikan universitas baru di atas beberapa di Australia untuk ukuran dan skala; di top 100 dunia, dan memiliki jangkauan yang bisa menjadikannya salah satu universitas paling internasional di Australia.
"Kami juga perlu mengeksplorasi apakah universitas yang baru nantinya akan mampu menciptakan jalur yang lebih luas untuk memungkinkan akses yang lebih besar ke pendidikan bagi lebih banyak warga Australia Selatan."
Perguruan tinggi tersier utama di Australia Selatan lainnya, Universitas Flinders, mengatakan pihaknya menyambut kompetisi yang dapat mendorong pengajaran untuk inovasi yang bermutu demi kepentingan siswa.
"Sementara Flinders University selalu terbuka untuk jalur baru terhadap pendidikan tinggi dan mahasiswa di Australia Selatan, kami kuat dan tumbuh atas keahlian kami sendiri," kata juru bicara Universitas Flinders.
"Flinders University terus berkembang, dengan fondasi kuat dan prospek untuk pertumbuhan lebih lanjut, tidak hanya di Adelaide tetapi di wilayah lain di mana Universitas beroperasi, termasuk Kawasan Utara Australia (NT) dan regional Australia Selatan (SA) dan Victoria."
Universitas Adelaide dan UniSA akan melakukan konsultasi dengan staf, mahasiswa dan alumni selama enam bulan ke depan, serta bisnis, industri, pemerintah, dan masyarakat dari masyarakat.
Selama proses tersebut, semua program akademik, layanan dan hubungan penelitian saat ini akan berlanjut seperti biasa.Pemerintah mendukung pendekatan proaktif
Menteri Utama Australia Selatan, Steven Marshall memuji langkah kedua universitas dalam menangani masalah yang sudah berlangsung lama. Photo: Senator Birmingham senang bahwa universitas sedang mendiskusikan potensi merger.
(ABC News: Jed Cooper)
"Tidak peduli apa hasil dari proses ini, niat mereka untuk bekerja sama menunjukkan bahwa mereka memiliki kepentingan terbaik bagi Australia Selatan dan kemakmurannya dalam hati," katanya.
Menteri Pendidikan dan Pelatihan, Senator Simon Birmingham juga menyambut potensi merger ini, seraya menyoroti betapa pentingnya pendidikan tinggi.
"Senang sekali melihat universitas Adelaide dan Australia Selatan mengakui bahwa lompatan berani mungkin diperlukan untuk memberikan pendidikan tinggi yang memberikan pelayanan terbaik bagi kebutuhan masa depan Australia Selatan," katanya.
"Analisis menyeluruh dalam menetapkan manfaat dari setiap perubahan yang dilakukan akan cukup akurat untuk melihat prakondisi keputusan akhir dan saya menantikan waktu untuk dapat menilai lebih dekat hasil dari upaya penjajakan tersebut."
Universitas Adelaide didirikan pada 1874 dan melayani 27.000 mahasiswa - universitas ini memiliki tiga kampus, di pusat kota Adelaide, di Waite dan di Roseworthy.
Universitas Australia Selatan (UniSA) didirikan pada tahun 1991 dan melayani 37.000 siswa - universitas ini memiliki enam lokasi di sekitar Australia Selatan, empat di Adelaide dan satu di Whyalla dan Mount Gambier.
Rincian proses konsultasi ini akan diumumkan oleh kedua universitas dalam beberapa minggu mendatang, dengan pengajuan yang diminta dilakukan mulai dari Agustus hingga September mendatang.
Simak beritanya dalam bahasa Inggris disini.
BACA ARTIKEL LAINNYA... Rasa Percaya Warga Australia Terhadap Amerika Menurun Tajam