Universitas Budi Luhur Lantik Rektor Baru, Bakal Kebut Ketertinggalan

Jumat, 05 Januari 2024 – 21:09 WIB
Universitas Budi Luhur melantik Prof. Dr. Agus Setyo Budi M.Sc sebagai rektor baru masa bakti 2024-2028 menggantikan Dr. Ir Wendi Usino, M.Sc, MM di Grha Mahardika Universitas Budi Luhur Jakarta pada Jumat (5/1). Foto: source for JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA SELATAN - Universitas Budi Luhur melantik Prof. Dr. Agus Setyo Budi M.Sc sebagai rektor baru masa bakti 2024-2028 menggantikan Dr. Ir Wendi Usino, M.Sc, MM.

Wendi sendiri saat ini mengemban tugas baru sebagai Rektor Institut Sains dan Bisnis Atma Luhur, Kota Pangkal Pinang, Kepulauan Bangka Belitung.

BACA JUGA: Bank Sampah Budi Luhur Sabet Gelar Bank Sampah Binaan Terbaik se-Indonesia

Pelantikan dilakukan langsung oleh Ketua Pengurus Yayasan Pendidikan Budi Luhur Cakti, Kasih Hanggoro MBA di Grha Mahardika Universitas Budi Luhur Jakarta pada Jumat (5/1).

Selain melantik Rektor, Kasih Hanggoro juga melantik puluhan pejabat lainnya, baik di tingkat universitas maupun fakultas dan lembaga. 

BACA JUGA: Pemkab Bangka Lakukan Study Banding di Bank Sampah Budi Luhur

Pelantikan itu juga dihadiri Ketua LLDIKTI Wilayah 3, Prof. Toni Toharudin, S.Si, M.Sc, Rektor Universitas Nasional, Rektor Universitas Taruma Negara, Rektor Universitas BSI, Rektor Universitas Bhayangkara Jakarta Raya (Ubhara Jaya) dan lainnya.

Kasih Hanggoro menyampaikan rasa bangga bahwa UBL hingga kini terus bertumbuh menjadi salah satu lembaga pendidikan tinggi yang memiliki fondasi sangat kuat dan kokoh, sehingga mampu melewati masa-masa sulit terutama dua tahun pandemi Covid-19. 

BACA JUGA: Mahasiswa FTI Universitas Budi Luhur Pamerkan Robot dari Hasil Penelitian

“Kami semua telah berjuang bersama, melewati masa sulit hingga kita bisa selamat sampai saat ini. Dengan kepemimpinan baru saya ingin UBL makin gemilang,” ujar Kasih.

Menurutnya, visi-misi diemban UBL sebagaimana yang diinginkan oleh para pendiri yayasan, yakni melahirkan manusia cerdas yang memiliki keluhuran budi bukanlah persoalan mudah.

Dia menjelaskan saat ini banyak lembaga pendidikan yang mampu melahirkan orang-orang cerdas, tetapi lupa dengan nilai-nilai keluhuran budi.

“Nah, Universitas Budi Luhur harus tetap pada komitmennya yakni membentuk warga negara yang selalu mengedepankan kecerdasan dilandasi budi pekerti yang luhur,” lanjutnya.

Dia juga mengingatkan bahwa sebagai institusi pendidikan, UBL memiliki tugas membantu pemerintah dalam menuntaskan angka kemiskinan dan mencerdaskan kehidupan bangsa dan negara.

Kasih menjelaskan untuk mengambil peran besar dalam tugas tersebut tentu UBL membutuhkan SDM unggul dan berkualitas. 

“Saya berharap Prof Agus memimpin program kerja UBL untuk menyiapkan SDM yang hebat baik dosen maupun mahasiswa guna mencapai Budi Luhur Emas 2029,” tambahnya.

Sementara itu, Rektor UBL Prof Agus mengatakan bahwa tantangan yang dihadapi oleh perguruan tinggi ke depan tidaklah mudah.

Oleh karena itu, UBL tidak mungkin bekerja sendiri, harus ada kolaborasi dengan perguruan tinggi lainnya.

“Itu sebab hari ini saya menghadirkan beberapa rektor dari perguruan tinggi lain guna memulai langkah kita bersama yakni berkolaborasi, saling asah, asih, dan asuh sehingga UBL dan juga perguruan tinggi lainnya bisa maju bersama,” kata Agus. 

Dia juga berjanji membawa UBL untuk mengejar ketertinggalan dari universitas lainnya, terutama dalam menerapkan Tridarma Perguruan Tinggi.

“Kami akan mendorong penelitian dan pengabdian pada masyarakat. Kami benahi SDM, dan dorong dosen untuk terus update dengan ilmu kekinian,” tambahnya.

Sementara itu, Ketua LLDIKTI wilayah 3, Prof Toni Toharudin mengingatkan bahwa pelantikan sejatinya bukan sekadar formalitas simbolik, tetapi memiliki makna penting yang harus dipahami.

Makna yang dimaksud ialah integritas, tanggung jawab, komitmen, dan kerja keras untuk mengemban sebuah amanah sebaik mungkin.

“Apalagi kita tahu bersama bahwa tantangan yang dihadapi perguruan tinggi ke depan cukup berat. Bukan hanya pengembangan akademik tetapi juga tantangan mempertahankan citra dan reputasi institusi perguruan tinggi,” jelasnya.

Prof Agus sendiri menyelesaikan pendidikan S1 di IKIP Jakarta (sekarang UNJ) program studi Fisika tahun 1987 dan melanjutkan pendidikan di USM Malaysia dengan prodi Fisika Semikonduktor dan menyelesaikan program doktoral di UTM Malaysia dengan Prodi Fisika Material.

Pria kelahiran Medan 26 April 1963 tersebut sebelumnya pernah menjabat sebagai Rektor Universitas Binawan Jakarta, anggota BAN PAUD & PNF, dan Ketua LLDIKTI Wilayah 3.

Beberapa penghargaan pernah diraih Prof Agus, antara lain Satya Lencana Karya Sapta 30 Tahun dari Presiden RI (2019), dan penghargaan An Exhibition On Science & Technology 2003 : 7th – 9th August, Putra WTC – Kuala Lumpur (Bronze Medal: Exhibitor) dari Kementerian Pendidikan Tinggi Malaysia.

Selain aktif menulis buku, Agus juga sosok akademisi yang sangat produktif dalam melahirkan karya-karya ilmiah dan melakukan riset yang telah dipublikasikan dalam jurnal dan prosiding dalam lima tahun terakhir. (mcr8/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... HUT ke-44, Universitas Budi Luhur Gelar Makan Durian


Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Kenny Kurnia Putra

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler