Demi menghindari potensi konflik terbuka dengan kelompok aktivis hewan PETA, University of Canberra (UC) membatalkan acara kebun binatang tahunan di kampus mereka.
Universitas tersebut menjanjikan para mahasiswanya bahwa mereka bisa "mengelus-elus anak anjing dan memeluk ayam" selama periode yang tidak terlalu banyak tekanan tahun lalu -sebuah program yang dirancang untuk menenangkan saraf para mahasiswa menjelang ujian.
BACA JUGA: Korut Dan Korsel Lakukan Pembicaraan Langka Bahas Pengiriman Atlet
Tapi PETA mengatakan bahwa lembaganya khawatir saat melihat agenda kebun binatang di daftar kegiatan kampus selama dua minggu. PETA mengklaim acara tersebut akan benar-benar menyebabkan stres bagi hewan yang terlibat dalam kegiatan itu.
"Sebuah kampus benar-benar bukanlah tempat untuk hewan. Lingkungan itu berisik dan ramai," kata juru bicara PETA, Emily Rice.
BACA JUGA: Warga Sydney Keluhkan Jadwal Kereta yang Banyak Tertunda
Emily Rice menulis kepada University of Canberra (UC) untuk menyarankan kegiatan alternatif, seperti wahana balon berbentuk istana dan balap kaki tiga, dan institusi tersebut setuju untuk membatalkan kebun binatang.
"Kegiatan ini mengerikan [bagi hewan]. Dalam hal mengurung hewan-hewan itu dan mereka diangkut kesana kemari," kata Rice.
"Jika Anda memiliki hewan-hewan ternak yang masih kecil, mereka pasti telah diambil dari induk mereka dan dijebloskan dalam situasi itu." Anjing, domba, dan kambing adalah hewan-hewan yang dilibatkan dalam event kebun binatang hewan peliharaan tahun lalu.
ABC Radio Canberra: Hannah Walmsley
BACA JUGA: Sebagian Besar Penyu di Great Barrier Reef Utara Kebanyakan Betina
Wakil Rektor UC, Nick Klomp, mengatakan bahwa institusinya tidak sepenuhnya menerima klaim PETA, namun sepakat bahwa beberapa poin [keberatan yang diajukan PETA] valid.
Dia menegaskan, agenda pekan mengurangi stres akan berlanjut tahun ini tanpa kebun binatang.
"Kami memiliki berbagai jenis acara termasuk pijat, meditasi, yoga dan musik. Segala macam hal yang dapat diikuti oleh mahasiswa untuk membantu mengurangi stres mereka," katanya.
Namun Profesor Klomp mengatakan keputusan tersebut mungkin tak melibatkan berakhirnya kegiatan mendatangkan hewan di kampus.
"Misalnya, kami mungkin melakukan sesuatu yang sedikit berbeda, bahkan mungkin membawa hewan peliharaan Anda sendiri ke kampus, atau semacamnya, tahun ini," katanya.
PETA yakin sejumlah universitas Australia lainnya juga mendirikan kebun binatang di kampus mereka dan mengatakan bahwa pihaknya berencana untuk melobi mereka.
"Kami akan menjangkau universitas-universitas tersebut sebelum agenda dilaksanakan dan meminta mereka untuk mempertimbangkan alternatif lain agar kami bisa membebaskan hewan yang stres," kata Emily Rice.
"Kami mendorong universitas untuk mempertimbangkannya seperti yang dilakukan di Canberra dan melakukan hal yang sama."
Simak beritanya dalam Bahasa Inggris disini.
BACA ARTIKEL LAINNYA... 9 Januari, Hari Pertama Pasangan LGBT Australia Menikah