jpnn.com - LUOYUNG - Sebuah perguruan tinggi di Luoyang, Tiongkok kini memaksa para calon mahasiswanya untuk jujur dalam mengikuti ujian masuk perguruan tinggi.
Seperti dilansir BBC, Senin (8/6), untuk memastikan ujian berlangsung tanpa penipuan, pihak pengawas sampai menggunakan mesin terbang tanpa awak (drone) ikut mengawasi.
BACA JUGA: Ibu-Ibu, Bayi Tiga Hari Ini Ditelantarkan, Ditemukan sudah Dikerubungi Semut
Alat tersebut digunakan untuk melacak gelombang radio yang dikirimkan dari dan ke ruang ujian selama para calon mahasiswa mengerjakan soal-soalnya.
Dikhawatirkan para mahasiswa mungkin berkomunikasi menggunakan telepon genggam atau peralatan lainnya untuk mendapat bantuan dari luar ruang ujian di Luoyang, Provinsi Heinan tersebut.
BACA JUGA: Bayi Ini Berpose Salam Dua Jari saat di USG
Dengan ketinggian sekitar 500 meter di atas tempat ujian, mesin akan mengawasi ’gelombang radio’ yang mencurigakan. Gambar yang diterbitkan media pemerintah memperlihatkan para teknisi menggunakan komputer dan peralatan pemindai untuk menganalisa hasil pengawasan mesin terbang itu.
Pada tahun-tahun sebelumnya, sering terjadi para calon mahasiswa yang berkomunikasi dengan orang di luar yang membantu memberikan jawaban.
BACA JUGA: GBI Investigasi Iklan yang Menjual Bayi dalam Kandungan demi Narkoba
Tahun ini sekitar 10 juta siswa Tiongkok mengikuti ujian masuk universitas selama dua hari yang dikenal sebagai ’gaokao’ atau ’ujian tinggi’ dan sering dianggap akan menentukan masa depan mereka.
Ujian masuk universitas ini bukan hanya membuat para calon mahasiswa tertekan tapi juga para orang tua.
Seperti dilaporkan kantor berita AFP, di ibukota Beijing, misalnya, sekitar 17.000 aparat polisi dikerahkan selain mengatur lalu lintas dan meningkatkan pengamanan di tempat-tempat ujian, juga mendirikan pos-pos untuk membantu para orang tua yang cemas yang bisa jadi terkena serangan jantung. (ray/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Edan... Bayi Masih dalam Kandungan Dijual, Bisa Dibarter dengan Narkoba
Redaktur : Tim Redaksi