jpnn.com, JAKARTA - Universitas Pancasila meresmikan penggunaan rumah ibadah bagi umat Kristen Protestan, Graha Layanan Kristen Universitas Pancasila, di lingkungan kampus, Jakarta, Sabtu (11/12).
Ketua Dewan Pembina Yayasan Pendidikan dan Pembina Universitas Pancasila Siswono Yudo Husodo mengatakan perlunya saling memahami antarumat beragama sehingga bisa menumbuhkan harmoni dalam kehidupan masyarakat.
BACA JUGA: Perempuan Berjilbab Kedatangan Tamu Tak Diundang, Mulut Dibekap, Terjadilah
"Jangan sampai di negara tercinta Indonesia, terjadi perpecahan bangsa disebabkan masalah agama. Pecahnya India, Pakistan, Thailand Selatan, dan Filipina dipicu oleh masalah agama," tutur Siswono.
Di Indonesia, kata Siswono, juga muncul bibit-bibit yang terjadi di Poso maupun Ambon.
BACA JUGA: Siswi Bersedia Layani 4 ABG, Saling Suka, Bayar Rp 50 Ribu
Bibit-bibit ini bukan dibawa oleh budaya bangsa Indonesia, tetapi dibawa radikalisme yang datang dari luar.
"Di negara Indonesia yang heterogen ini sangat dikhawatirkan munculnya fanatisme buta yang tidak menghayati ajaran agamanya sendiri. Fanatisme ini akan tumbuhkan ekstrinisme yang merasa dirinya yang paling benar," kata Siswono.
Selanjutnya, kata dia, akan muncul paham radikalisme yang merupakan benih awal dari terorisme.
Hingga hari ini pun negara maju di Inggris dan Irlandia Utara juga masih terjadi masalah agama.
"Kita masih bersyukur karena secara naturalismenya bangsa Indonesia merupakan bangsa yang saling menghormati antarumat beragama, masih tinggi toleransinya," sambung Siswono.
Lebih lanjut dia memaparkan, ribuan lebih umat Hindu dan Buddha di Indonesia hidup harmonis yang dapat disaksikan adanya Candi Borobudur, Candi Mendut, Candi Kalasan dan Candi Prambanan berdampingan dengan damai.
Begitu juga dengan hubungan antarumat beragama lainnya Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha dan Konghucu.
"Untuk itu, diperlukan dialog-dialog spriritual antarumat beragama untuk menimbulkan saling pengertian," kata Siswono.
Seperti diketahui, Universitas Pancasila telah membangun enam tempat peribadatan umat beragama yaitu Masjid At-Taqwa yang telah berdiri terlebih dahulu, Klenteng (Konghucu), Gereja Kristen Protestan, Gereja Kristen Katolik, Pura (Hindu), dan Wihara (Buddha) yang letak bangunannya saling berdampingan di lingkungan kampus tersebut.
Sebelumnya, pada Minggu, 3 Oktober 2021, Universitas Pancasila meresmikan Klenteng Kebajikan Agung (Da De Miao) sebagai tempat peribadatan umat Konghucu, dan Minggu 5 Desember 2021 meresmikan penggunaan rumah ibadah bagi agama Budha yaitu Vihara Dhamma Sasana. (dkk/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur : Rah Mahatma Sakti
Reporter : Muhammad Amjad