jpnn.com, JAKARTA - Universitas Pembangunan Jaya resmi meluncurkan buku UPJ Indonesia City Metrics (UPJ ICM).
Acara yang berlangsung di kampus Universitas Pembangunan Jaya di Bintaro Jaya itu menjadi peristiwa penting dalam kajian perkotaan.
BACA JUGA: Universitas Pembangunan Jaya Luncurkan Kajian UPJ-Indonesia City Metrics, Fokus di 42 Kota
Peluncuran buku UPJ Indonesia City Metrics dihadiri Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono selaku pemegang saham utama PT Pembangunan Jaya.
Turut hadir juga Pj Gubernur Banten Al Muktabar, dan Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie.
Selain itu, ada juga Prof Bambang Brojonegoro, Kecuk Suhariyanto, Bernie Djonopoetro, CEO PT Pembangunan Jaya Trisna Muliadi dan jajaran direksinya, akademisi, maupun pemerhati perkotaan.
Tak hanya meresmikan peluncuran buku UPJ Indonesia City Metrics, Pj Gubernur Heru Budi Hartono juga menyerahkan buku tersebut kepada Kepala Perpustakaan Nasional Muhammad Syarif Bando, dan sejumlah pejabat yang hadir.
Penyerahan buku ini menjadi simbol dari upaya untuk menyampaikan hasil kajian UPJ kepada masyarakat agar dapat dimanfaatkan.
Sebagai rangkaian dari peluncuran buku UPJ Indonesia City Metrics, juga berlangsung talkshow yang mengangkat tema 'Tantangan dan Peluang Pembangunan Kota Tangerang Selatan'.
Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie dalam acara tersebut menyampaikan peluncuran buku UPJ Indonesia City Metrics, dan talkshow diharapkan dapat memberikan wawasan yang lebih mendalam tentang perkembangan perkotaan.
Selain itu, dia berharap kegiatan tersebut dapat memberikan pemahaman tentang tantangan dan peluang dalam pembangunan kota.
Pada hari yang sama, juga berlangsung peresmian perpustakaan UPJ, dan talkshow tentang ‘Literasi Kesejahteraan’ yang menghadirkan Kepala Perpusataan Nasional Muhammad Syarif Bando sebagai narasumber.
Sebagai informasi, UPJ Indonesia City Metrics (UPJ ICM) merupakan sebuah kajian perkotaan yang memotret 42 kota besar dan menengah di Indonesia dari perspektif holistik dalam lima segi.
Kelima segi tersebut, yaitu infrastruktur dan aksesibilitas (Urban Development), perekonomian (Urban Growth), sosial masyarakat (Urban Society), seni budaya (Urban Culture), serta teknologi dan penelitian (Urban and the Future).
UPJ-ICM Bdak dimaksudkan untuk mempertandingkan kota-kota tersebut, namun untuk dijadikan rujukan bagi berbagai pihak dalam memilih kota yang tepat untuk Bnggal, belajar, bekerja, ataupun berusaha.
Selain itu, UPJ-ICM yang rencananya dimutakhirkan secara berkala juga diharapkan memberikan manfaat bagi para pemangku kepentingan kota, termasuk perencana, pengelola, dan pengambil keputusan di bidang perkotaan dalam membuat kebijakan, perencanaan, dan pengembangan kota yang lebih baik di masa mendatang. (mrk/jpnn)
Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi