jpnn.com, JAKARTA - Pengenalan bahasa asing, khususnya bahasa Inggris dan Prancis sejak dini kepada anak-anak usia sekolah sangat penting.
Oleh karena itu, sejumlah dosen Fakultas Bahasa dan Seni, Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris dan Prancis, Universitas Negeri Jakarta (UNJ) melakukan pengabdikan masyarakat sebagai wujud Tri Dharma Perguruan Tinggi di Taman Bacaan (TBM) Bukit Duri Bercerita, kawasan Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan, Jumat (17/9).
BACA JUGA: Lihat Nih, Mahasiswa YARSI Beraksi di TBM Bukit Duri Bercerita, Patut Dicontoh
Ketika di TBM Bukit Duri Bercerita, para dosen bahasa Inggris dan Prancis ini membagi kelompok pelajar yang selama ini aktif di TBM Bukit Duri Bercerita, untuk mengajarkan dasar-dasar bahasa Inggris untuk SD dan juga bahasa Prancis bagi yang sudah SMP.
Agar efektif dalam proses pengenalan dan belajar, para dosen membagi dua kelompok; bahasa Inggris dan bahasa Prancis.
BACA JUGA: Agus DS, Pendongeng Berkelas Internasional Memberi Pelatihan di TBM Bukit Duri Bercerita
“Kami sangat senang bekerja sama dengan TBM Bukit Duri Bercerita. Anak-anak yang mengukuti pelajaran dasar bahasa Inggris dan Prancis, juga antusias. Pengenalan bahasa Inggris dan Prancis ini penting bagi anak-anak karena mereka akan ingat dan semoga terus mau mempelajar bahasa ini,” ujar Koordinator Program Studi Bahasa Prancis Dr. Subur Ismail yang memimpin rombongan dosen dalam pengabdian masyarakat di TBM Bukit Duri Bercerita ini.
Selain Dr. Subur, para dosen program bahasa Prancis UNJ antara lain Yusi Asnidar dan Ratna. Sedangkan dari program bahasa Inggris yakni Ati Sumiati,Dian Safitri, dan Yunilis Andika.
Yusi Asnidar mengatakan kegiatan yang berlangsung sejak siang hingga petang ini merupakan wujud pengabdian dosen pada masyarakat luas.
“Ini bentuk pembinaan, pendidikan, dan transfer ilmu kepada masyarakat,” katanya.
Ati Sumiati merasa sangat terkesan dengan antusiasme anak-anak yang mengikuti pelajaran bahasa Inggris. Mereka juga aktif dan berani menjawab pertanyaan serta mau bekerja sama dengan teman mereka.
“Ingin rasanya kembali ke TBM ini untuk berkumpul dan belajar bareng bersama anak-anak yang bersemangat. Kuncinya, ya semangat. Itu yang saya lihat dari anak-anak Bukit Duri ini,” ujar Yusi sambil berucap terima kasih kepada pendiri dan Pembina TBM Bukit Duri Bercerita, Safrudiningsih dan Suradi.
Kesan serupa diungkapkan Ratna. Dia mengatakan pengabdian masyarakat di TBM ini amat berkesan. Sebabnya, anak-anak sangat bersemangat untuk tahu dan mengerti bahasa asing.
“Kami dari Fakultas Bahasa dan Seni, Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris dan Prancis, mendapatkan kesempatan untuk melakukan kegiatan meningkatkan literasi pada anak-anak Bukit Duri,” kata Ratna.
Sinergi Positif
Sementara itu pendiri TBM Bukit Duri Bercerita Safrudiningsih mengatakan dirinya sangat menyambut baik menjalin kerja sama dengan UNJ mengingat kegiatan pengenalan bahasa asing khususnya Inggris dan Prancis sangat penting.
“Anak-anak membutuhkan motivasi untuk mengembangkan diri. Salah satunya dari pengenalan bahasa asing ini. Buktinya ketika ditanya siapa yang ingin ke luar negeri, semua anak angkat tangan sambil menyebut negara yang mereka inginkan,” kata Kak Ning Nong, sapaan akrab Safrudiningsih.
Safruningsih mengatakan TBM yang didirikan, terbuka untuk bekerja sama dengan banyak pihak, baik perguruan tinggi maupun TBM lain. Dengan bekerja sama, maka program literasi di daerah seperti di kawasan Bukit Duri pasti akan lebih maju lagi.
“Kami juga sudah meningkatkan status TBM ini menjadi berbadan hukum yayasan sehingga memudahkan gerak kegiatan terutama bila menjalin kerja sama dengan pihak lain. Tujuan kami, semua pihak yang peduli pada literasi dan upaya mencerdaskan anak bangsa, bisa berkolaborasi,” kata Safruningsih.(fri/jpnn)
Redaktur & Reporter : Friederich