jpnn.com - PONTIANAK - Ketua Pembina Yayasan Pendidikan OSO, Dr Oesman Sapta Odang alias OSO dan istri, Serviati Oesman, menghadiri puncak Dies Natalis Ke-3 Universitas OSO atau UNOSO yang digelar di Grand Mahkota Hotel, Kota Pontianak, Kalimantan Barat, Selasa (31/1).
Dies Natalis Ke-3 UNOSO mengangkat tema “Universitas OSO Menuju Era Society 5.0”, dengan subtema “Universitas OSO Membangun Generasi Muda Unggul, Inovatif, Adaptif, dan Berkeadaban dalam Menyongsong Era Society 5.0”.
BACA JUGA: OSO Puji Kerja Keras Pemerintahan Jokowi-Maâruf Amin: Indonesia Mendapat Pengakuan Dunia
Dies Natalis Ke-3 UNOSO itu menjadi momentum bagi civitas akademika untuk membangun kualitas sumber daya manusia di Provinsi Kalbar, dan daerah lain di Indonesia.
Kegiatan tersebut dihadiri forum koordinasi pimpinan daerah (forkopimda) Provinsi Kalbar, di antaranya Gubernur Kalbar Sutarmidji, Pangdam XII/Tanjungpura Mayjen TNI Sulaiman Agusto, Kapolda Kalbar Irjen Suryanbodo Asmoro, Kajati Kalbar Mashudi, Kabinda Kalbar Brigjen Rudy Tranggono.
BACA JUGA: Pidato di Depan Jokowi, Oso Bilang Begini soal Anies Baswedan
Hadir pula Rektor Universitas OSO Dr. Dede Suratman, Ketua Yayasan Pendidikan OSO Prof. Chairil Effendi, serta para pemenang lomba rangkaian Dies Natalis Ke-3 UNOSO.
Selain itu, hadir pula para bupati/wali kota se-Kalbar atau yang mewakili, anggota DPRD Provinsi Kalbar Suyanto Tanjung, dan tamu undangan lainnya.
BACA JUGA: Sejumlah Kampus Melarang TikTok, ByteDance Beri Tanggapan
Ratusan mahasiswa UNOSO tampak antusias mengikuti puncak dies natalis tersebut.
Dr Oesman Sapta Odang alias OSO menyakini bahwa cita-cita yang telah ditanamkan dalam program-program UNOSO akan berjalan sesuai dengan harapan masyarakat.
Pasalnya, para mahasiswa memiliki semangat untuk terus belajar meningkatkan kualitas diri.
"Di sini yang kami bangun ialah sesuatu yang berarti bagi masyarakat, antara lain, pendidikan. Sebab, problem kita adalah di bidang pendidikan dan skill. Mudah-mudahan, langkah ini sukses dan berhasil sesuai keinginan masyarakat," kata OSO saat memberi sambutan di acara Dies Natalis Ke-3 UNOSO.
OSO juga mendorong milenial terus bersemangat dalam menempuh pendidikan. Sebab, generasi muda merupakan harapan, penerus, sekaligus penentu masa depan bangsa.
Dalam kesempatan itu, OSO juga berterima kasih kepada Gubernur Kalbar Sutarmidji yang sangat mendukung kehadiran UNOSO.
Dia pun bercerita tentang perjuangan berdirinya UNOSO hingga beroperasinya universitas tersebut.
"Semua itu tidak lepas dari bantuan dari Gubernur Kalbar Sutarmidji dan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nadiem Anwar Makarim. Mahasiswa-mahasiswi yang saya cintai dan saya banggakan, berdirinya Universitas OSO ini merupakan pekerjaan dari Pak Midji bukan pekerjaan saya," ungkap dia.
Saat ini, lanjut OSO, ada ratusan mahasiswa yang menempuh pendidikan di UNOSO. Setelah pandemi Covid-19 mereda, dia meyakini makin banyak masyarakat Kalbar dan luar Kalbar yang akan mendaftar untuk menempuh pendidikan di UNOSO.
"Kami terbuka untuk semua anak bangsa. Kami ingin memajukan daerah ini, dan seluruh daerah di Indonesia. Sebab, kalau daerah maju, Indonesia pasti maju. Kalau daerah tidak maju, Indonesia juga tidak akan maju," kata mantan ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI itu.
Mantan wakil ketua MPR RI itu juga kembali menekankan pentingnya persatuan dan kesatuan tanpa membeda-bedakan suku, agama, dan lainnya.
Saat ini, tambah dia, kondisi keamanan Kalbar terjaga. Dia pun merasa bangga dengan kinerja forkompimda Kalbar yang telah membawa ketenangan dan kedamaian bagi masyarakat.
"Saya mengucapkan terima kasih kepada pemda, aparat keamanan, TNI dan Polri, karena keamanan daerah ini luar biasa sekarang. Saya betul-betul bangga sama bapak-bapak yang bertugas di sini, selalu membawa ketenangan dan menyelesaikan masalah dengan komunikasi baik. Adik-adik mahasiswa, tirulah ini para pemimpin kita," pungkasnya.
Gubernur Kalbar Sutarmidji mengucapkan selamat atas Dies Natalis Ke-3 UNOSO.
“Yang tidak kalah penting ucapan terima kasih saya selaku gubernur atas nama Pemprov Kalbar atas kesediaan Pak OSO mendirikan Universitas OSO di Kalbar,” kata Sutarmidji.
Dia menjelaskan bahwa indeks pembangunan manusia (IPM) Kalbar masih sangat rendah.
Menurut dia, di Indonesia rata-rata sudah di atas 70, sementara di Kalbar berkisar antara 69.
“Jadi, (IPM Kalbar) masih tertinggal," kata dia.
Selain itu, mantan wali kota Pontianak yang menjabat dua periode ini menyebut hal yang paling sulit ialah mengejar ketertinggalan di angka rata-rata lama belajar di Kalbar.
Saat ini, ungkap dia, rata-rata lama belajar Kalbar masih 7,5 tahun.
"Dengan hadirnya banyak perguruan tinggi, salah satunya Universitas OSO, maka akan membuat angka lama belajar Kalbar makin tinggi. Mudah-mudahan bisa terwujud, sehingga IPM Kalbar bisa di atas 70," harap dia.
Dalam kesempatan itu, Sutarmidji mengusulkan UNOSO agar membuka program studi atau fakultas pariwisata.
Dia meyakini hal tersebut akan menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang andal di bidang pariwisata, termasuk perhotelan.
Sebab, tambah dia, jumlah hotel di Kalbar mencapai ratusan, mulai kelas melati, bintang satu, sampai empat.
“Namun, GM (general manajer hotel) di Pontianak itu tidak ada satu pun orang Kalbar. Tidak ada. Bayangkan, betapa SDM kita masih tertinggal di sektor itu. Terlebih, ada sekitar 325 objek wisata di Kalbar yang memiliki potensi luar biasa, tetapi belum terangkat dengan baik karena SDM masih sangat terbatas," jelas dia.
Rektor UNOSO Dr. Dede Suratman mengakui banyaknya rintangan yang dihadapi selama tiga tahun penjalanan Universitas ONO.
Menurut dia, universitas tersebut berdiri di tengah Covid-19 yang merajalela. Namun, pihaknya tetap berupaya agar kegiatan perkuliahan tetap berjalan lancar.
"Alhamdulillah di Universitas OSO sekarang sudah berjalan tiga prodi, yakni Prodi Hukum, Prodi Ilmu Kelautan, dan Prodi Manajemen. Ketiga Prodi ini sudah terakreditasi dengan akreditasi baik. Itu suatu prestasi baik buat kami,” kata Dede.
Dia menambahkan, Universitas OSO memiliki dosen-dosen muda, energik, dan sangat berpotensi. Dia mengungkapkan beberapa dosen di Universitas OSO berhasil mendapatkan hibah penelitian dari pemerintah.
"Mungkin tidak semua perguruan tinggi bisa mendapatkan, alhamdulillah Universitas OSO bisa mendapatkan hibah penelitian dosen," ungkapnya.
Dia berharap UNOSO ke depan akan makin maju dan jaya sebagaimana harapan Ketua Pembina Yayasan Pendidikan OSO, Dr (HC) Oesman Sapta Odang, agar universitas bisa menjadi kebanggaan Kalbar khususnya dan Indonesia umumnya.
“Insyaallah ke depan kita merambah ke mancanegara,” kata dia. (boy/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi