Sejumlah Kampus Melarang TikTok, ByteDance Beri Tanggapan

Jumat, 27 Januari 2023 – 17:18 WIB
TikTok. ilustrasi Foto: ANTARA/Arindra Meodia

jpnn.com - Sejumlah kampus di Amerika Serikat kompak melarang penggunaan aplikasi TikTok.

Pelarangan aplikasi video singkat itu, karena alasan keamanan siber.

BACA JUGA: Marak Konten Ngemis Online di TikTok, Christina Aryani Minta Kemenkominfo Bertindak

Setiap kampus menerapkan aturan yang beda soal larangan TikTok.

Penerapan aturannya beragam, beberapa kampus melarang perangkat dinas dipasangi aplikasi TikTok.

BACA JUGA: Rumah Pemilik Akun TikTok Emak-Emak Mandi Lumpur Didatangi Banyak Orang, Lihat tuh

Lainnya melarang kampus memiliki akun di platform tersebut, seperti yang dilaporkandari Politico, NBC News dan The Washington Post pada Kamis (26/1) waktu setempat.

Pengelola universitas melarang TikTok menyusul aturan di sejumlah negara bagian AS yang melarang pemasangan TikTok pada perangkat dinas milik negara, termasuk komputer dan ponsel.

BACA JUGA: TikTok, Youtube, Facebook, Instagram dkk Dinilai Telah Merusak Mental Remaja

Setidaknya negara bagian Maryland, Alabama, Arkansas, Texas, Florida, Georgia, Idaho, Montana, Iowa dan Oklahoma melarang TikTok sejak tahun lalu.

Auburn University di Alabama melarang TikTok dipasang di jaringan dan perangkat milik kampus. Mereka tidak melarang mahasiwa memasang TikTok di ponsel pribadi, tetapi merekomendasikan menghapusnya.

Sementara itu, di Arkansas State University, University System of Georgia dan Boise State University di Idaho, kampus memblokir TikTok dari jaringan WiFi.

Mahasiswa tidak bisa memakai WiFi kampus untuk mengakses aplikasi asal China itu.

Idaho State University masih mengizinkan mahasiswa menggunakan TikTok dengan ponsel dan data internet pribadi, tetapi mereka menghapus akun resmi TikTok kampus.

Juru bicara ByteDance pada Desember mengatakan menyesali banyak negara bagian yang beraksi atas pemahaman politis itu.

Legislator AS khawatir TikTok digunakan pemerintah China untuk mengumpulkan data pengguna AS atau menyebarkan misinformasi. (antara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Uni Eropa Tinjau Praktik Pengumpulan Data Oleh TikTok


Redaktur & Reporter : M. Rasyid Ridha

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler