jpnn.com, BANDUNG - Program Studi Doktor Ilmu Manajemen (DIM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Padjadjaran (Unpad) kembali menggelar The Global Advance Research Conference on Management and Business Studies (GARCOMBS).
Konferensi bertaraf internasional tersebut rencananya akan digelar secara virtual pada Sabtu dan Minggu (24-25/10) mendatang.
BACA JUGA: UNPAD Paparkan Hasil Studi HTPL
Ketua Program Studi DIM FEB Unpad Sulaeman Rahman Nidar menuturkan, kegiatan rutin ini merupakan forum yang mempertemukan akademisi bertaraf internasional untuk mempresentasikan kajian terbaru dan hasil penelitian di bidang manajamen dan bisnis.
Selain itu, kata dia, kegiatan ini juga menghadirkan praktisi dari berbagai industry mengenai kondisi terkini yang tengah dihadapi. Khususnya terkait dengan imbas dari pandemi Covid-19.
BACA JUGA: Unpad dan ITB Kenalkan Alat Tes Covid-19
“Kegiatan ini juga menghadirkan lima pemangku kepentingan, tidak hanya akademisi tetapi juga regulator, pelaku bisnis, komunitas, serta juga media yang harapannya dapat mengamplifikasi kajian-kajian yang dipaparkan dalam kegiatan ini untuk membangun pemahaman bersama,” ujarnya di Bandung, Jumat (9/10).
Sulaeman memaparkan setidaknya ada tujuh bidang utama yang menjadi fokus dari kegiatan yang juga merupakan rangkaian dari Dies Natalis ke-63 FEB Unpad.
Bidang tersebut adalah Manajemen Risiko, Organisasi Perilaku, Kepemimpinan dan Manajemen Sumber Daya Manusia, Inovasi, Operasi, dan Supply Chain Management, Manajemen Pemasaran, Manajemen Keuangan (termasuk investasi dan pasar modal serta akuntansi), Manajemen Strategis, Kewirausahaan, dan Isu Kontemporer, serta Green Business.
Dekan FEB Unpad Yudi Azis menuturkan, kegiatan ini merupakan salah satu bentuk sumbangsih dunia pendidikan, terutama DIM FEB Unpad, tidak hanya terhadap pengembangan keilmuan tetapi juga kemashlahatan masyarakat secara umum.
Semua kajian dan penelitian yang dilakukan pada prinsipnya ditujukan untuk kebaikan dan kemajuan bersama.
“Namun kami tentu menyadari penuh bahwa upaya tersebut juga membutuhkan sinergi dan kolaborasi dengan banyak pihak, salah satunya media. Dengan dukungan media, saya yakin apa yang kami harap kan bisa diwujudkan dengan kolaborasi yang semakin erat,” ujarnya.
President Garcombs Erman Sumirat mengatakan, pada gelaran GARCOMBS ke-6 ini tema yang diangkat adalah“Business Recovery, Investment and Risk Management in times of Pandemy”.
Alasan pemilihan tema ini dilatar belakangi keinginan untuk melihat dampak Covid-19 terhadap lingkungan usaha yang membutuhkan pemulihan, manajemen risiko, dan investasi.
Kegiatan tersebut akan diselengarakan selama dua hari pada 24 - 25 oktober 2020. Pada hari pertama adanya paparan dari 6 panelis yang mewakili masyarakat global internasional dari universitas Australia, Amerika, dan Malaysia.
Selain itu juga dari dua konsultan ternama dunia yaitu the Boston Consulting Group dan Price WaterHouse Coopers serta informasi beasiswa dan riset dari LPDP.
“Semuanya akan memaparkan model terbaru secara ilmiah dan juga aplikasinya. Di samping itu presentasi paper para peneliti mengenai riset-riset terbaru sesuai tema Garcombs,” katanya.
Hari kedua akan diselenggarakan diseminasi dan diskusi atas presentasi model yang disajikan di hari pertama. Kegiatan ini ditujukan untuk mendapatkan tanggapan dan realitas yang terjadi di dunia usaha.
“Konferensi ini melibatkan dan membawa konsep Pentahelix ABCGM yaitu akademisi, bisnis, community atau komunitas, goverment dan juga media sehingga diharapkan bisa membawa beberapa saran untuk pemulihan usaha, risiko dan iklim investasi di saat masa krisis karena pandemi,” ujarnya. (rhs/jpnn)
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti