jpnn.com, JEMBRANA - Para pekerja proyek pembangunan kampus Politeknik Kelautan dan Perikanan (KP) Jembrana sejak tiga hari terakhir meradang. Pemicunya, mereka selama sebulan terakhir tidak menerima upahhingga untuk makan sehari-hari terpaksa utang di kantin.
Tapi, karena kantin juga bangkrut, pekerja proyek makan apa saja asal perut terisi. Mereka nekat berburu biawak untuk dimakan.
BACA JUGA: Bu Susi Cerita Soal Kelangkaan Pari Manta dan Whale Shark
Menurut para pekerja, upah mereka memang sering molor. Padahal, dalam perjanjian tertera bahwa upah akan diberikan dua minggu sekali.
Tetapi upah sering molor hingga tiga hari. "Ini paling lama molor," kata Andre, salah seorang mandor yang membawahi pekerja proyek seperti diberitakan Radar Bali.
BACA JUGA: Harga Garam Petani Turun, Menteri Susi Bicara Kewenangan
Para pekerja di proyek program Kementerian Kelautan dan Perikanan pimpinan Susi Pudjiastuti itu memang sering mendapat bon untuk membayar uang makan di kantin. Mereka gali lubang tutup lubang sebelum menerima upah.
Pekerja lain yang nekat karena kelaparan pun terpaksa menyasar biawak yang berkeliaran di sekitar bedeng. "Awalnya nggak mau makan biawak, tapi karena terpaksa ya di makan," ungkapnya.
BACA JUGA: Ingin Jual Ikan Lagi, Bu Susi Berhenti jadi Menteri?
Lebih enes lagi, para pekerja yang sebagian besar dari Jawa Timur dan Jawa Barat itu juga harus mengirim uang ke keluarga mereka. "Keluarga saya butuh makan juga, saya di sini juga kelaparan," ungkap Soibi dengan mata berkaca kaca.
Kamis ini (29 /3) perusahaan memang menepati janji membayar upah. Tetapi, hanya sebagian saja.
Awalnya hanya ada Rp 70 juta untuk dibagi lima orang mandor agar diberikan pada para pekerja. Karena tidak semua upah diberikan, para pekerja tetap akan mogok kerja.(rb/mus/bas/mus/JPR)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Semua Habis, Menteri Susi mau Nangis
Redaktur & Reporter : Antoni