jpnn.com - jpnn.com - Beberapa driver yang menjadi mitra PT GoJek menyambangi Mapolda Metro Jaya, Semanggi, Jakarta Selatan, Jumat (17/2).
Mereka melaporkan PT GoJek karena memutuskan kemitraan sepihak tanpa penjelasan.
BACA JUGA: Ahok: Normalisasi Sungai Cara Paling Ampuh Atasi Banjir
Pengacara yang mendampingi dari Lembaga Bantuan Hukum Jakarta Oky Wiratama mengatakan, bukan hanya memutuskan kemitraan, PT GoJek juga tidak membayar upah para driver, selama satu bulan terakhir.
"Ada sejumlah deposit di akun mereka. Besarannya variasi, ada yang Rp4 juta, ada yang Rp2 juta. Jadi uang mereka yang merupakan hak itu, tidak bisa diambil. Kami menduga ada penggelapan," kata dia sebelum membuat laporan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan.
BACA JUGA: Ahok: Takutnya Ada Apa-Apa
Menurutnya, ada banyak driver yang diputuskan sepihak dan tidak dibayar upahnya.
Hanya saja, laporan kali ini, baru diajukan dua driver saja.
BACA JUGA: Ahok Janji Banjir Beres Tak Sampai Sehari
"Kami coba dua orang dulu. Karena satu pengacara satu klien untuk mendampingi buat BAP," jelasnya.
Sementara itu, Oky mengaku terpaksa menempuh jalur hukum. Sebab, awalnya korban menginginkan jalur kekeluargaan.
Namun, pihak PT GoJek tidak mengindahkannya.
"Kami sudah melakukan (komunikasi, red) mencoba membuat surat ke pihak GoJek untuk berunding, mediasi teman-teman ini. Sudah berkali-kali dari pihak GoJek sendiri tidak hadir. Terakhir kami mengundang awal Februari lalu, dan ternyata kami tunggu di LBH Jakarta tidak hadir juga," jelasnya.
Setiap kali somasi dilayangkan LBH Jakarta, PT GoJek hanya membalasnya dengan surat.
"Intinya surat mereka bahwa driver GoJek tidak punyak itikad baik ke Go-Jek. Jadi tidak ada kata-kata mau hadir atau tidak hadir," tandas dia. (Mg4/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Begini Kronologis Pemukulan Politikus PDIP di TPS 18
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga