JAKARTA – Tudingan bahwa mantan Megawati Soekarnoputri harus bertanggungjawab dalam penjualan gas Tangguh ke Cina disanggah anak buah Ketua Umum DPP PDIPAnggota FPDIP DPR, Sutradara Ginting, menyayangkan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Purnomo Yusgiantoro yang di era Presiden Megawati dipercaya sebagai menteri pertambangan dan energi karena tidak memberikan penjelasan utuh ke pemerintahan saat ini sehinga Megawati dituding bersalah karena menjual gas ke Cina dengan harga murah.
Sutradara justru menuding Purnomo telah menyembunyikan hal-hal tertentu dalam kontrak penjualan Gas Tangguh
BACA JUGA: Presiden Kuat Harus Didukung DPR yang Kuat
Padahal, kata Sutradara, dalam kontrak terdapat klausul bahwa kontrak tersebut dapat direvisi setelah empat tahun."Dalam kontrak tersebut kan tertulis klausul bahwa kontrak dapat direvisi setelah empat tahun
Sutradara justru menilai kontrak penjualan gas Tangguh cukup menguntungkan
BACA JUGA: Merpati Juga Kurangi Pesawat
"Karena kontrak itu dibuat ketika harga minyak baru mencapai US$18 per barel dan harga gas saat itu baru mencapai US$1,8 per MBTUBACA JUGA: Presiden Marah, Presiden Menuai Kritik
Ini seharusnya dijelaskan oleh Poernomo, kepada SBY sehingga SBY paham," cetus Sutradara.Menurutnya, tudingan bahwa kontrak gas Tangguh telah merugikan negara itu tidak benarPurnomo, lanjut Sutradara, seharusnya menjelaskan ke pemerintahan saat ini karena terlibat dalam pembuatan kontrak tersebut di era Megawati"Tetapi Purnomo tidak menjelaskan itu kepada SBY sehingga timbul polemik-polemik yang menyudutkan Megawati," ujar Sutradara.
Parahnya, sambung Sutradara, SBY sepertinya tidak membaca isi kontrak yang memungkinkan renegosiasi dilakukan"Kesannya, SBY dan Megawati diadu oleh PurnomoPolemik ini kemudian dimanfaatkan oleh JK yang mempolitisir persoalan ini," tudingnya.(ara/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemerintah Cairkan Dana PT. Timor
Redaktur : Tim Redaksi