jpnn.com, JAKARTA - UN Women, entitas PBB untuk Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan, memberikan apresiasi tinggi atas berbagai inisiatif yang terus dilakukan oleh GoJek untuk melindungi perempuan. Langkah nyata GoJek ini dinilai bisa menjadi standar baru dalam memperlakukan perempuan di industri transportasi Indonesia. UN Women bahkan meminta perusahaan lain untuk mengikuti langkah GoJek.
Dwi Yuliati-Faiz, Head of Program UN Women menyampaikan apresiasinya atas komitmen GoJek untuk kesetaraan gender. Apalagi secara korporat GoJek juga telah menandatangani Women’s Empowerment Principles (WEPs), satu dari 58 perusahaan besar di Indonesia dan lebih dari 4.000 lainnya di tingkat global.
BACA JUGA: Divaksinasi, Mitra GoJek Lansia Makin Semangat Bekerja
Menurut Dwi, pihaknya sangat bangga bahwa GoJek tidak hanya berkomitmen tetapi langsung menunjukkan aksi nyata. Aksi konkret seperti ini sangat diharapkan untuk dapat diikuti oleh banyak perusahaan lainnya”
“Kami juga mengapresiasi antusiasme dan pengetahuan yang dimiliki Tim Unit Darurat GoJek terkait penanganan laporan kekerasan seksual. Kami mengharapkan akan ada banyak perusahaan transportasi yang mengikuti langkah GoJek dan Tim Darurat GoJek harus juga menjadi pionir dalam menerapkan kemampuan barunya,” kata Dwi di Jakarta akhir pekan lalu (4/3).
BACA JUGA: InMobi dan GoJek Jalin Kerja Sama Bantu Konsumen Genjot Pendapatan
Dalam rangka memperingati hari perempuan International sedunia (Women Day) yang jatuh pada hari ini (8/3), GoJek melakukan serangkaian kegiatan untuk memberikan perlindungan kepada perempuan. Salah satunya dengan menerapkan standar keamanan tertinggi di industri melalui inisiatif Perempuan #AmanBersamaGoJek.
Insiatif Perempuan #AmanBersamaGoJek itu dilakukan diantaranya dengan memperkuat standar dan kemampuan Tim Unit Darurat dalam menangani laporan terkait kekerasan seksual, lewat pelatihan yang dijalankan secara berkala (refresher training). Tahun ini GoJek melibatkan UN Women untuk memberikan refresher training dalam hal penanganan pelaporan kepada Tim Unit Darurat GoJek
BACA JUGA: LKPU UI: Rencana Merger Gojek-Tokopedia Tidak Mengubah Struktur Pasar
Tim Unit Darurat tersebut bertugas menerima laporan dan menerapkan prinsip fundamental dalam menangani pelapor. Prinsip tersebut mencakup (1) Menciptakan rasa aman melalui empati, penerimaan,dan kepedulian, (2) Tidak menyalahkan korban, (3) Tidak menghakimi, (4) Membangun hubungan yang setara, (5) Menghargai latar belakang yang berbeda, dan (6) Memberdayakan korban melalui pemberian informasi yang berguna. Melalui prinsip ini, Tim Unit Darurat akan lebih mumpuni dalam menangani laporan dengan mengadopsi perspektif korban.
Dwi menambahkan, pelatihan UN Women untuk Tim Unit Darurat GoJek menekankan pentingnya aspek pembentukan budaya serta pengetahuan dari pihak-pihak yang secara langsung berperan membantu korban kekerasan seksual.
“Hal mendasar tersebut akan sangat menentukan langkah-langkah yang akan diambil dalam proses penanganan. Sehingga, Tim Unit Darurat GoJek dapat menjadi bagian dari solusi yang mampu membantu korban,” tambahnya.
Josefhine Chitra, Senior Manager Public Affairs GoJek menjelaskan, bagi GoJek, keamanan dan keselamatan adalah prioritas utama di dalam ekosistem, termasuk pengguna dan driver perempuan. Sejak awal beroperasi GoJek telah mempelopori inisiatif untuk meningkatkan standar keamanan layanan transportasi, termasuk dengan meluncurkan inisiatif #AmanBersamaGoJek pada 2020.
Selain pelatihan untuk Tim Unit Darurat, Insiatif Perempuan #AmanBersamaGoJek tahun ini juga menambah Zona Aman di berbagai lokasi strategis di Bogor, Bandung dan Surabaya mulai pertengahan Maret 2021. Ini merupakan langkah lanjutan dimana sejak tahun 2019 fasilitas itu sudah tersedia di Stasiun Sudirman, Stasiun MRT Lebak Bulus, dan Stasiun Bekasi. Zona #AmanBersamaGoJek merupakan ruang ramah perempuan yang memanfaatkan ratusan shelter atau titik jemput GoJek yang ada di berbagai lokasi di Indonesia.
Keunggulan dari Zona Aman adalah lokasinya yang strategis, dekat keramaian, dan berada di hub transportasi publik. GoJek juga menyediakan fasilitas penerangan yang memadai, kursi tunggu, dan materi edukasi publik yang mensosialisasikan ruang publik aman bagi perempuan.
Selama pandemi COVID-19, selain menjadi ruang ramah perempuan, Zona Aman juga tetap dioperasikan dengan protokol kesehatan yang ketat, mencakup pemberlakuan jaga jarak saat menunggu, pengecekan suhu tubuh bagi calon penumpang dan mitra, disinfeksi pada helm dan handle pintu mobil, serta penyediaan cairan pembersih tangan dan hair net (penutup kepala) gratis bagi setiap penumpang.
“Pengembangan Zona Aman mengacu pada kajian “After Dark: Encouraging Safe Transit for Women Travelling at Night” dari UN Women dan Pulse Lab Jakarta yang dibuat untuk memahami keamanan dan mobilitas perempuan di wilayah perkotaan, khususnya di malam hari,” jelas Josphine.
Pelatihan untuk Tim Unit Darurat dan penambahan Zona Aman ini merupakan bagian dari pilar Proteksi di bawah inisiatif keamanan GoJek #AmanBersamaGoJek, dan melengkapi dua pilar lainnya yaitu Teknologi dan Edukasi.
Pada pilar proteksi, GoJek menekankan pentingnya langkah perlindungan yang bersifat preventif untuk meminimalisir risiko. Beberapa inisiatifnya antara lain penyediaan asuransi perjalanan bagi mitra driver maupun penumpang, serta edukasi bagi mitra driver dan publik tentang langkah-langkah menciptakan budaya aman di ruang aman di publik. (dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : Adil