jpnn.com, JAKARTA - Dorongan peningkatan kerja sama ekonomi hijau yang dilakukan Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto dengan berbagai negara harus didukung secara penuh, mengingat transformasi ekonomi hijau merupakan suatu keniscayaan yang harus dilakukan.
Direktur Eksekutif CSIS Yose Rizal Damuri mengatakan apa yang dilakukan Menko Airlangga saat melakukan kunjungan kerja ke Kanada dengan membawa isu ekonomi hijau menjadi langkah awal yang baik bagi Indonesia untuk memulai transisi ke arah ekonomi hijau.
BACA JUGA: Menko Airlangga Bahas Ekonomi Masa Depan dengan Para Pebisnis Kanada
"Ini terobosan baik yang harus didukung berbagai pihak, karena semua negara sudah menjadikan ekonomi hijau sebagai agenda utama yang membuat Indonesia mau tidak mau juga harus ikut agar tidak tertinggal dengan banyak negara lain," kata Yose Rizal saat diwawancara, Selasa (10/9).
Yose menjelaskan ada banyak manfaat yang bisa dirasakan Indonesia apabila berhasil dalam menerapkan transformasi ekonomi hijau ini, di antaranya mendukung pertumbuhan ekonomi dan mendukung pembangunan ekonomi yang inklusif dan sustainable.
BACA JUGA: Bertemu Diaspora Indonesia di Vancouver, Menko Airlangga Bahas Ekonomi Global
Bahkan menurut dia, ekonomi hijau ini juga jawaban dari kelas menengah RI yang terus mengalami penurunan, karena dengan adanya transisi energi terbarukan ini akan membuka peluang dan kesempatan bisnis ekonomi baru.
"Selama ini pandangan kita kan ekonomi hijau ini cenderung berbiaya tinggi, dan transformasi ke arah energi terbarukan membutuhkan biaya yang tinggi. Padahal sebenarnya ekonomi hijau ini sangat bermanfaat terhadap perekonomian Indonesia, jadi kita jangan hanya melihatnya sebagai suatu beban tetapi lihat bagaimana impact yang ditimbulkan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi secara luas" ujar Yose.
BACA JUGA: Bertemu Senator Yuen Pau Woo, Menko Airlangga Dorong Investasi Energi Bersih
Yose menilai salah satu tugas utama pemerintah saat ini adalah bagaimana menyiapkan kemampuan dari sisi finansial dan kesiapan tenaga kerja yang memang cukup handal dalam bidang ekonomi hijau atau industri hijau ini.
"Perlu ada percepatan dalam peningkatan kemampuan kualitas SDM khusus untuk mendukung tranformasi ekonomi hijau karena agak berbeda dia antara industri biasa dengan industri hijau" tandasnya.
Sebagai informasi, dalam kunjungan kerjanya di Vancouver Kanada, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto tengah memburu dan membawa pulang teknologi bersih untuk mempercepat transisi energi ke Indonesia
Menko Airlangga juga terlibat aktif dalam diskusi dengan pebisnis British Columbia dan Asia Pacific Foundation of Canada yang membahas berbagai inisiatif dan proyek di sektor 'Future Economics' mulai dari energi baru, teknologi bersih, hydrogen, dan semikonduktor pada Selasa, 3 September 2024. (dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif