Upaya Pemerintah Atasi Karhuta Berhasil Hilangkan Asap di Wilayah Perbatasan

Senin, 07 Oktober 2019 – 14:00 WIB
Pemadaman karhutla. Foto : Humas KLHK

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) terus berupaya melakukan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Upaya tersebut kini telah membuahkan hasil dengan terus menurunnya angka hotspot di Kalimantan dan Sumatera, terlebih di kawasan perbatasan dengan negara tetangga.

Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim KLHK Ruandha Agung Sugadirman mengatakan, dari hasil pantauan dan perkembangan kemampuan dari BMKG, hingga saat ini tidak ada lagi asap lintas batas negara.

BACA JUGA: Komandan Kodim Terjun ke Lapangan Padamkan Api Karhutla

“Jadi, sejak 23 September 2019 sampai hari ini sudah tidak ada lagi asap lintas batas,” ujar Ruandha, Senin (7/10).

Ruandha menerangkan, sebelumnya pada 13 hingga 22 september 2019, masih ditemukan asap lintas batas ke semenanjung Malaysia. Namun, upaya pencegahan terus dilakukan, salah satunya dengan menggunakan water boming.

BACA JUGA: BPPT Minta Tambahan Pesawat Untuk Operasi TMC Karhutla

Selain itu, lanjut Ruandha, kunjungan Presiden Joko Widodo ke lokasi karhutla beberapa waktu lalu, juga memerintahkan tim untuk melakukan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC).

“Beberapa kali juga melakukan operasi penyebaran garam di beberapa tempat di Posko Kalbar, Kalteng, Riau dan Sumsel. Ini menjadi perintah Presiden bahwa tahun depan diupayakan tidak ada lagi asap lintas batas sehari pun,” sambung dia

BACA JUGA: KLHK Resmi Tetapkan Dua WN Singapura sebagai Tersangka Impor Limbah

Ruandha menegaskan, atas perintah Presiden yang serius menyelesaikan masalah karhutla, maka pencegahan betul-betul diterapkan sejak dini.

"Upaya pencegahan terus diterapkan sejak dini, sehingga tidak terjadi lagi api yang besar menyebabkan asap yang besar karena tidak baik bagi masyarakat di sekitar Sumatera dan Kalimantan,” pungkasnya. (cuy/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler