Upaya Strategis Pemkot Tangsel Mengatasi Sampah

Senin, 29 April 2024 – 15:13 WIB
Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan (Tangsel) setiap harinya harus berjibaku membersihkan 1.000 ton sampah. Foto: dok Pemkot Tangsel

jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan (Tangsel) setiap harinya harus berjibaku membersihkan 1.000 ton sampah.

Oleh karena itu, sampah menjadi salah satu masalah yang ditangani serius oleh Pemkot Tangsel.

BACA JUGA: Langkah Preventif Kurangi Sampah Kemasan Kosmetik, Erha Buat Terobosan Baru

Wali Kota Benyamin Davnie mengatakan permasalahan sampah merupakan tanggung jawab dan masalah yang harus diatasi bersama-sama.

“Penanganan sampah merupakan persoalan yang serius, yang harus mendapatkan perhatian dari kita semua,” ucap Benyamin dikutip, Senin (29/4).

BACA JUGA: Pendakian Gunung Kembang, Puncak Indah Tanpa Sampah

Menurutnya, pemkot tak hanya mengkampanyekan sadar sampah kepada masyarakat dengan membentuk bank sampah di lingkungan kawasan tempat tinggal masing-masing, juga membuat regulasi aturan yang tertuang dalam Peraturan Wali Kota Nomor 83 Tahun 2022, tentang Pengurangan Penggunaan Wadah atau Kantong yang Berbahan Plastik.

Namun, kata dia, diperlukan adanya upaya untuk penanganan jangka panjang berbasis teknologi ramah lingungan.

Kemudian, untuk jangka pendek perlu kerja sama dari seluruh pihak terkait baik yang ada di dalam Kota Tangsel maupun dengan daerah lain termasuk pihak-pihak swasta yang memiliki fasilitas dan menyediakan jasa pengolahan sampah untuk menyelesaikan masalah timbulan sampah di Kota Tangsel yang mencapai sekitar 1.000 ton sampah per harinya.

“Upaya pengelolaan sampah dengan mewujudkan teknologi berbasis ramah lingkungan sesuai amanah Perpres 35 tahun 2018 juga terus berproses dan memiliki progress yang signifikan setelah selesainya studi kelayakan dilanjutkan untuk segera mencari badan usaha sebagai investor yang siap membangun fasilitas dengan skema kerja sama," jelas Benyamin.

Saat ini, Pemkot Tangsel juga berupaya melakukan kerja sama dengan berbagai sektor, salah satunya pihak swasta. Kerja sama itu sebagai alternatif agar sampah dari Tangerang Selatan dapat tertangani segera. 

"Kami sedang mempersiapkan administrasi untuk kerja sama dengan perusahaan atau pihak swasta. Mudah-mudahan hal tersebut bisa lancar," terangnya.

Selain itu, upaya lain membuka komunikasi dengan pemerintah daerah lain seperti ke Lebak, Pandeglang, Kabupaten Tangerang, Kabupaten Bogor terus intensif, contohnya dengan memanfaatkan TPST Lulut nambo di Bogor milik Provinsi Jawa Barat, kita sudah bekerjasama bahkan kemungkinan rencana adanya TPA Regional milik Provinsi Banten. 

"Kami juga terus dialog dan menjalin bekerja sama, dan terbaru kami sedang membahas dengan Provinsi Banten dalam pembahasan pengelolaan sampah TPST Regional," katanya.

Sebagai kota yang maju, pihak Pemkot Tangsel juga sudah mengatasi sampah dengan teknologi terbarukan. Salah satunya dengan menghadirkan teknologi incinerator di Intermediate Treatment Facility (ITF) Pondok Aren.

“Pemerintah Kota Tangerang Selatan terus berupaya mengelola sampah dengan baik, melakukan beberapa upaya, di antaranya dengan penerapan incinerator. Kita sudah punya incinerator di Pondok Aren,” kata Benyamin.

 Wakil Wali Kota Tangsel Pilar Saga Ichsan, fasilitas pengolahan sampah berteknologi hydrodrive incinerator yang dibangun Pemkot Tangsel merupakan teknologi ramah lingkungan tersebut baru diterapkan di salah satu TPST di Kelurahan Parigi, Kecamatan Pondok Aren.

"Saya rasa kalau memang ada lahan-lahan nanti ke depan kita maksimalkan menambah pembangunan incenerator, ini dievaluasi dulu, kita lihat hasilnya seperti apa kalau bagus kita tambah lagi," ujar Pilar.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLHK) Kota Tangsel, Wahyunoto Lukman, juga terus mengkampayekan dalam bentuk edukasi maupun sosialisasi kepada setiap elemen masyarakat agar dapat lebih peduli terkait pengelolaan sampah melalui pemilahan dan pemanfaatan ratusan Bank Sampah yg sudah aktif beroperasi.

“Mudah-mudahan dengan keseriusan Pemkot Tangsel menanggulangi sampah bisa menjadi pelecut bagi semua pihak," ucap Wahyunoto.(mcr10/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler