Upaya WAMI Tingkatkan Transparansi Serta Akuntabilitas dalam Dokumentasi dan Royalti

Jumat, 11 Oktober 2024 – 05:05 WIB
Perkumpulan Wahana Musik Indonesia (WAMI) menggelar Pertemuan Tahunan Anggota 2024 di Aroem Restaurant & Ballroom, Jakarta Pusat pada Kamis (10/10). Foto: Dedi Yondra / JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Perkumpulan Wahana Musik Indonesia (WAMI) menggelar Pertemuan Tahunan Anggota 2024 di Aroem Restaurant & Ballroom, Jakarta Pusat pada Kamis (10/10).

Acara tersebut menjadi momen krusial bagi WAMI dalam memperkuat komitmen untuk bertanggung jawab pada ADRT.

BACA JUGA: Tiket Harian DWP 2024 Mulai Dijual, Ini Daftar Harganya

WAMI harus melaksanakan memberikan transparansi dan akuntabilitas kepada seluruh anggota, khususnya dalam hal pengelolaan hak cipta musik dan distribusi royalti.

Pertemuan tersebut bertujuan untuk memberikan pembaruan terkini terkait kinerja WAMI selama setahun terakhir.

BACA JUGA: Amerta Hadirkan Keresahan dan Eksplorasi dalam Album Nodus Tollens

Salah satu fokus utama yakni bagaimana WAMI mendistribusikan royalti yang dihasilkan dari penggunaan karya musik anggota, di media elektronik, tempat umum komersial, maupun platform digital.

WAMI juga memberikan laporan terkait proses dokumentasi yang lebih transparan, serta kesempatan bagi para anggota untuk berdiskusi, memberikan umpan balik, dan menyampaikan pertanyaan langsung kepada tim pengelola.

BACA JUGA: Bukan Main, Gebrakan Baru dari Vindes

"Kompleksitas soal royalti luar biasa, enggak bisa diselesaikan dengan sehari dua hari, proses ini terus berjalan dari 2012, dan masih on going," kata Makki O. Parikesit selaku Pencipta lagu/Musisi, Badan Pengawas WAMI.

"Kelemahan ekosistem kita karena enggak ada data yang solid mengenai hak milik karya. Pentingnya data karena jadi dasar sistem yang akan dibangun, data berpengaruh kepada penarikan royalti hingga distribusi," sambung personel Ungu itu.

Eksklusif pada Pertemuan Tahunan Anggota 2024, WAMI juga memperkenalkan sebuah sistem bernama ATLAS.

Adapun ATLAS diciptakan untuk memudahkan pencipta, penulis lagu, atau pemegang hak lainnya dalam berkarya serta pendistribusian royalti.

Sistem tersebut sudah dirancang dalam tiga tahun terakhir dan terus diperbarui untuk mempermudah penggunaan.

"Ini bukan sesuatu hal yang mudah, datanya sekitar 5 atau 10, ada ribuan bahkan jutaan data. Enggak bisa dengan segera, tetapi berproses, alhamdulillah data-data itu sekarang sudah mulai komplit," beber Adi Adrian, Ketua Badan Pengurus WAMI.

"Dahulu kita pakai sistem namanya DIVA dari Hongkong, sekarang ATLAS ini milik kita sendiri. Itu yang patut kita banggakan, meski harus terus diperbaharui datanya," lanjutnya.

Pada 2023, WAMI telah mendistribusikan royalti secara berkala, dengan total Rp173.400.243.247 dalam enam siklus distribusi tahunan.

Langkah tersebut diambil untuk memastikan bahwa hak para pencipta lagu dan penerbit musik atas karya tetap terjaga, dan royalti yang dihasilkan dari penggunaannya diterima dengan adil dan tepat waktu.

Dalam waktu dekat, WAMI kembali mendistribusikan royalti kepada para pencipta lagu dan penerbit musik melalui sistem ATLAS.

"Nanti semakin lama semakin cepat distribusi. Sistem ATLAS itu terus bisa menjamin perbaikan dan update yang lebih cepat," tutup Adi.

Wahana Musik Indonesia (WAMI) merupakan organisasi nirlaba yang bertujuan mengelola hak cipta musik para anggota.

Beroperasi di bawah naungan Lembaga Manajemen Kolektif Nasional (LMKN), WAMI saat ini mewakili lebih dari 5,000 pencipta dan penerbit musik.

Organisasi tersebut bertanggung jawab untuk melindungi hak cipta anggota saat karya digunakan di berbagai tempat umum dan platform komersial di Indonesia dan luar wilayah Indonesia berdasarkan perjanjian resiprokal dengan Lembaga Manajemen Kolektif lainnya di dunia.

Pada 7 Juni 2012, WAMI bergabung dengan The International Confederation of Societies ofbAuthors and Composers (CISAC), sebuah konfederasi global yang mewakili lebih dari 230borganisasi hak cipta dari seluruh dunia, sebagai anggota ke-269 dan satu-satunya perwakilan dari Indonesia.

Melalui afiliasi tersebut, WAMI memperluas jangkauan perlindungan hak cipta bagi anggota di kancah internasional. (ded/jpnn)


Redaktur & Reporter : Dedi Yondra

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler