jpnn.com, KEDIRI - Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar mengungkapkan bahwa terdapat 10 warga dari kota ini yang dinyatakan sembuh dari COVID-19 setelah dua kali swab dinyatakan negatif.
"Alhamdulillah hari ini ada 10 pasien yang sembuh dari COVID-19 dan sudah swab dua kali negatif, artinya pasien ini boleh kembali ke rumah," kata Wali Kota dalam keterangannya di Kediri, Jumat malam.
BACA JUGA: Update Corona 12 Juni 2020: 577 Orang Sembuh, 48 Meninggal
Ia mengungkapkan, 10 pasien yang telah sembuh itu merupakan klaster pabrik rokok di Tulungagung. Mereka berasal dari berbagai daerah di Kota Kediri seperti Kelurahan Bawang, Tempurejo, Blabak di Kecamatan Pesantren, lalu Kelurahan Jamsaren di Kecamatan Kota serta Kelurahan Campurejo di Kecamatan Mojoroto.
Namun, Wali Kota tetap mengingatkan pada pasien yang telah dinyatakan negatif dari COVID-19 tersebut untuk tetap melakukan isolasi mandiri di rumah dan tetap jaga jarak.
BACA JUGA: Hari Ini Kota Wali Nihil Kasus Corona
"Saya sampaikan tetap isolasi di rumah untuk sementara, jaga jarak dan cuci tangan sesering mungkin. Mudah-mudahan semua sembuh," kata dia.
Sementara itu, Wali Kota juga menambahkan terdapat satu tambahan pasien positif COVID-19 asal Kota Kediri. Yang bersangkutan merupakan pasien ke-56, yakni seorang perempuan dengan usia 49 tahun, warga Kelurahan Pakelan, Kecamatan Kota Kediri.
BACA JUGA: Abraham Liyanto Usulkan Tunda Pilkada Serentak 2020, Begini Alasannya
"Pasien tersebut termasuk OTG (orang tanpa gejala) dan Lab PCR dari RS dr Iskak Tulungagung. Kami sudah tracing bersama tim, untuk di tempat kerja tidak ada yang reaktif dan di rumah tidak ada (nonreaktif). Besok kami bawa ke RS Kilisuci," kata Mas Abu, sapaan akrabnya.
Hingga Jumat (12/6), jumlah orang dalam risiko (ODR) mencapai 3.676, orang dalam pemantauan (ODP) ada 336, pasien dalam pengawasan (PDP) ada 40, dan yang terkonfirmasi positif ada 56, dimana 36 masih dirawat, 19 sudah sembuh dan satu meninggal dunia.
Pemkot Kediri juga intensif mengadakan rapid test secara massal guna mencegah penyebaran COVID-19. Salah satunya dilakukan pada petugas yang pernah berjaga di ruang observasi. Ada sekitar 100 orang petugas yang ikut rapid test di kantor Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri.
"Rapid test untuk semua petugas ruang observasi karena mereka punya risiko tinggi untuk tertular makanya kami lakukan rapid test untuk antisipasi penularan lebih lanjut," kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Kediri dr. Fauzan Adima.
Hasilnya, semua dinyatakan nonreaktif. Rapid test tersebut juga mengakhiri beroperasinya ruang observasi di tingkat kecamatan yaitu di GOR Joyoboyo untuk Kecamatan Mojoroto, Gedung GNI untuk Kecamatan Kota, dan kantor Kecamatan Pesantren untuk wilayah Kecamatan Pesantren.(Antara/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Redaktur & Reporter : Friederich