jpnn.com, BRASILIA - Penyebaran wabah virus corona di Brasil makin mengkhawatirkan. Dengan belasan ribu kasus baru per hari, Negeri Samba itu tak lama lagi akan menjadi negara dengan jumalah kasus terbanyak nomor dua di dunia.
Seperti dilansir Reuters, Kamis (21/5), Brasil saat ini berada di posisi ketiga dengan 291.579 kasus. Sementara di peringkat kedua ada Rusia dengan 308.705 kasus.
BACA JUGA: Serdadu Corona Masih Leluasa Menyerbu Kota Surabaya, Simak Datanya
Presiden Jair Bolsonaro kerap dikritik karena mengabaikan berbagai protokol kesehatan yang telah terbukti ampuh menekan penyebaran wabah di negara-negara lain. Dia sangat keras menentang pembatasan sosial dan terus mendesak agar ekonomi kembali berjalan normal.
Seperti Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Bolsonaro juga mendukung penggunaan klorokuin untuk mengobati pasien virus corona, meski para pakar telah mengingatkan bahaya dari obat malaria tersebut.
BACA JUGA: Awas! KPK Peloloti Pengadaan Barang dan Jasa Termasuk Donasi Penanganan Corona
Kemarin, Rabu (20/5), Kementerian Kesehatan Brasil mengeluarkan panduan penggunaan obat tersebut untuk kasus virus corona sedang. Padahal, sejauh ini belum ada bukti kuat mengenai efektifitas klorokuin.
"Kita sedang berperang. Yang lebih parah dari kekalahan adalah rasa malu karena tidak melakukan perlawanan," tulis Bolsonaro di Twitter mengenai keputusan nekat tersebut.
BACA JUGA: PT Madurasa Salurkan Bantuan untuk Tenaga Medis Melawan Corona
Gonzalo Vecina Neto, mantan pejabat kesehatan Brasil, menyebut kebijakan Bolsonaro tersebut barbar. Menurut dia, efek berbahaya klorokuin berpotensi menimbulkan masalah yang lebih besar daripada virus corona itu sendiri.
"Kebijakan itu tidak memiliki dasar saintifik. Sulit dipercaya bahwa di abad 21 kita masih menggunakan pemikiran magis," ujar dia kepada Reuters. (Reuters/dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : Adil